Influencer yang Sebaiknya Dihindari oleh Brand dalam Kampanye Influencer Marketing

Sumber Foto : Freepik

Di dunia digital marketing, influencer marketing jadi strategi jitu buat brand yang ingin menjangkau audiens dengan cara yang lebih organik. Tapi hati-hati, nggak semua influencer bisa membawa dampak positif. Ibarat memilih pemain bola untuk tim impian, salah pilih bisa bikin strategi berantakan dan hasilnya malah zonk!

Lalu, influencer seperti apa sih yang sebaiknya dihindari oleh brand? Yuk, simak!

1. Si Pembuat Kontroversi Berlebihan

Influencer tipe ini sering mencari perhatian dengan drama, gosip, atau konten yang memancing perdebatan panas. Memang, engagement mereka bisa tinggi, tapi apakah itu sesuai dengan nilai brand kamu? Ibarat restoran keluarga yang malah pakai badut seram sebagai maskot, hasilnya bisa bikin pelanggan kabur ketakutan!

2. Si Pemburu Endorsement Tanpa Seleksi

Mereka promosi apa saja, dari skincare sampai oli motor, tanpa peduli relevansi. Ketika audiens sadar kalau mereka sekadar “jualan” tanpa pengalaman nyata, kepercayaan pun runtuh. Ini mirip seperti orang yang jualan mie instan tapi bilang pernah masak di restoran bintang lima—nggak masuk akal, kan?

3. Si Malas yang Kontennya Minim Usaha

Ada influencer yang hanya copy-paste brief dari brand tanpa usaha membuat konten lebih kreatif. Hasilnya? Promosi terasa kaku dan nggak menarik. Ini sama seperti jualan kopi premium tapi disajikan di gelas plastik murahan—rasanya mungkin tetap enak, tapi kesan eksklusifnya hilang.

4. Si Tukang Beli Followers

Jumlah followers besar tapi interaksinya minim? Bisa jadi mereka pakai followers palsu. Kolaborasi dengan influencer seperti ini cuma buang-buang anggaran karena pesannya nggak benar-benar sampai ke orang yang tepat. Ibarat pasang iklan di billboard yang dipajang di gudang kosong, nggak ada yang lihat!

5. Si Berubah Haluan Tanpa Peringatan

Dulu dikenal sebagai food vlogger, sekarang tiba-tiba jadi ahli keuangan? Perubahan mendadak tanpa alasan yang jelas bikin kredibilitas influencer dipertanyakan. Brand yang bekerja sama jadi kehilangan arah, seperti naik kapal yang kaptennya tiba-tiba mau jadi pilot pesawat.

Kesimpulan

Memilih influencer untuk brand itu butuh strategi, bukan asal pilih yang punya banyak followers. Pastikan mereka punya kredibilitas, relevansi dengan industri brand kamu, serta mampu menyampaikan pesan dengan cara yang autentik dan menarik. Jangan sampai terjebak oleh angka semata, karena yang paling penting adalah dampak nyata dari kolaborasi tersebut!

Jadi, sudah siap mencari influencer yang benar-benar cocok untuk brand kamu?

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *