Jangan Salah Paham! Ini Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Pernahkah kamu merasa bingung membedakan antara copywriting dan content writing? Tenang, kamu tidak sendirian! Banyak orang masih mengira kedua istilah ini sama, padahal ada perbedaan mendasar yang membuat keduanya unik dan memiliki tujuan yang berbeda.

Bayangkan kamu sedang berjalan di sebuah mall. Tiba-tiba, kamu melihat sebuah poster besar dengan tulisan “Diskon 50%! Hanya Hari Ini!” dan langsung tergoda untuk masuk ke toko. Nah, ini adalah contoh dari copywriting! Singkat, padat, dan bertujuan untuk menarik perhatian agar orang langsung bertindak.

Di sisi lain, sebelum pergi ke mall, kamu sempat membaca artikel berjudul “10 Tips Belanja Hemat Saat Diskon Besar.” Artikel ini memberikan informasi bermanfaat yang membantu kamu mengambil keputusan dengan lebih bijak. Ini adalah contoh dari content writing, yang lebih fokus pada memberikan nilai dan edukasi kepada pembaca.

Copywriting: Seni Merayu dengan Kata-Kata

Copywriting adalah teknik menulis yang bertujuan untuk membujuk audiens agar mengambil tindakan tertentu. Bisa berupa membeli produk, mendaftar ke newsletter, atau mengklik tombol “Beli Sekarang.” Biasanya, copywriting digunakan dalam iklan, landing page, email marketing, hingga caption media sosial.

Ciri khas copywriting:

  • Singkat dan to the point
  • Memancing emosi dan urgensi
  • Menggunakan kata-kata persuasif
  • Fokus pada CTA (Call to Action)

Contohnya:

  • “Hanya 3 slot tersisa! Daftar sekarang sebelum kehabisan!”
  • “Gratis ongkir untuk 100 pembeli pertama!”

Content Writing: Memberi Nilai Melalui Cerita

Berbeda dengan copywriting, content writing lebih menekankan pada storytelling dan edukasi. Jenis tulisan ini bertujuan untuk membangun hubungan dengan audiens, memberikan informasi yang bermanfaat, serta meningkatkan kredibilitas suatu brand. Content writing sering kita temui dalam bentuk artikel blog, e-book, white paper, dan script video edukatif.

Ciri khas content writing:

  • Informatif dan mendalam
  • Mengutamakan storytelling
  • Membangun engagement jangka panjang
  • Tidak selalu bersifat persuasif

Contohnya:

  • “Bagaimana Cara Memilih Skincare yang Cocok untuk Kulit Sensitif?”
  • “Sejarah Digital Marketing dan Tren yang Akan Datang”

Mana yang Lebih Penting?

Jawabannya: tergantung kebutuhanmu! Jika kamu ingin meningkatkan penjualan dengan cepat, copywriting adalah pilihan yang tepat. Tapi jika tujuanmu adalah membangun brand awareness dan engagement jangka panjang, maka content writing lebih cocok.

Idealnya, strategi digital marketing yang efektif menggabungkan keduanya. Misalnya, kamu bisa membuat artikel informatif (content writing) yang di dalamnya terdapat CTA menarik (copywriting) untuk mengarahkan pembaca melakukan tindakan tertentu.

Jadi, sekarang sudah tidak bingung lagi, kan? Copywriting dan content writing memang berbeda, tapi keduanya punya peran penting dalam strategi pemasaran digital. Yuk, mulai terapkan sesuai kebutuhanmu dan lihat bagaimana tulisan bisa membawa dampak besar bagi bisnismu!

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *