Brand Engagement vs Customer Engagement: Apa Bedanya dan Kenapa Penting?

Dalam dunia bisnis, menciptakan keterikatan yang kuat antara merek dan pelanggan adalah kunci utama dalam membangun loyalitas. Konsep ini dikenal sebagai brand engagement, yaitu hubungan emosional yang terjalin antara pelanggan dan sebuah merek melalui berbagai interaksi dan pengalaman positif.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan brand engagement? Mengapa hal ini penting dalam strategi pemasaran? Dan bagaimana perbedaannya dengan customer engagement? Mari kita bahas lebih lanjut!

Pengertian Brand Engagement

Brand engagement adalah keterlibatan emosional dan interaksi yang terjalin antara konsumen dengan sebuah merek. Ini bukan sekadar hubungan transaksional, tapi lebih ke rasa keterikatan, kepercayaan, dan loyalitas yang timbul karena pengalaman positif dengan brand tersebut.

Gampangnya, brand engagement terjadi ketika seseorang tidak hanya membeli produk dari sebuah merek, tapi juga merasa terhubung dengannya. Misalnya, kamu pakai sepatu dari brand tertentu, lalu kamu sering cerita ke teman-teman tentang kualitasnya, ikut komunitasnya, bahkan dengan bangga memakai logo brand itu dalam kehidupan sehari-hari. Itu tandanya kamu sudah engaged dengan brand tersebut!

Jenis-Jenis Brand Engagement

Brand engagement bisa muncul dalam berbagai bentuk, tergantung bagaimana sebuah merek berinteraksi dengan konsumennya. Berikut beberapa jenisnya:

  1. Engagement Melalui Media Sosial
    Merek yang aktif di media sosial dan sering berinteraksi dengan pengikutnya, misalnya lewat komentar, polling, atau challenge di TikTok dan Instagram.
  2. Konten Interaktif
    Blog, video, podcast, atau webinar yang memberikan edukasi, hiburan, atau inspirasi kepada audiensnya.
  3. Program Loyalitas
    Poin reward, cashback, atau diskon spesial bagi pelanggan setia yang sering bertransaksi atau berinteraksi dengan brand.
  4. Kampanye dan Aktivasi Brand
    Event offline atau online, seperti festival, giveaway, atau kerja sama dengan influencer yang membuat pelanggan lebih merasa dekat dengan brand.
  5. Komunitas dan Customer Support
    Merek yang memiliki komunitas pengguna aktif dan respons customer service yang cepat dan ramah bisa meningkatkan engagement secara signifikan.

Contoh Brand Engagement yang Sukses

Ada banyak brand yang berhasil membangun engagement kuat dengan konsumennya. Misalnya:

  • Nike dengan kampanye “Just Do It” yang bukan sekadar slogan, tapi juga filosofi yang mengajak audiensnya untuk terus berusaha.
  • Apple dengan komunitas penggunanya yang loyal dan sering mendiskusikan produk baru mereka.
  • Starbucks yang menyediakan pengalaman personal dengan nama pelanggan di gelas kopi mereka.

Bedanya Brand Engagement dengan Customer Engagement

Nah, banyak yang sering bingung antara brand engagement dan customer engagement. Padahal, meskipun mirip, keduanya punya perbedaan.

  • Brand engagement lebih fokus pada bagaimana konsumen merasa terhubung dengan merek secara emosional, bukan hanya dari segi pembelian.
  • Customer engagement lebih ke interaksi langsung yang terjadi antara pelanggan dan brand dalam berbagai touchpoint, seperti layanan pelanggan, media sosial, atau transaksi.

Singkatnya, brand engagement lebih luas karena mencakup loyalitas, emosi, dan pengalaman keseluruhan, sementara customer engagement lebih spesifik ke interaksi yang terjadi di berbagai saluran komunikasi.

Kesimpulan

Brand engagement bukan hanya soal menjual produk, tapi tentang membangun hubungan yang bermakna dengan pelanggan. Dengan strategi yang tepat, merek bisa menciptakan komunitas yang solid dan loyalitas yang tinggi. Nah, kalau kamu punya bisnis atau brand sendiri, sudahkah kamu membangun engagement dengan pelangganmu?

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *