Kolaborasi Strategis untuk Masa Depan Digital Indonesia
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berkomitmen memperkuat sinergi dalam meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja lintas profesi dan sektor. Langkah ini bertujuan untuk mencetak jutaan talenta digital yang siap menghadapi tuntutan industri masa depan.
Peningkatan Kompetensi Digital Jadi Prioritas
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja berkompetensi digital, kedua kementerian mengkaji bidang-bidang prioritas yang perlu diperkuat serta bentuk kerja sama yang dapat segera diimplementasikan.
“Kami terus mengidentifikasi area strategis yang membutuhkan tenaga ahli digital. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat implementasi pelatihan dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia,” ujar Meutya dalam keterangan pers, Sabtu (22/2/2025).
Gerakan Pelatihan Digital Semakin Diperkuat
Sebagai langkah konkret, program pelatihan digital akan diperluas melalui beberapa inisiatif unggulan seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Ketiga program ini dirancang untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Saya mengapresiasi komitmen Pak Menaker dalam mendukung peningkatan keterampilan tenaga kerja di bidang digital. Ini adalah langkah strategis untuk membangun SDM unggul dan siap bersaing,” tambah Meutya.
Kolaborasi dengan Industri dan Lembaga Pelatihan
Dalam implementasinya, kolaborasi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk balai pelatihan kerja serta mitra strategis seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak peluang kerja berbasis digital yang tercipta.
“Penyatuan kekuatan dari dua kementerian ini, jika dieksekusi dengan baik, akan berdampak besar pada penciptaan lapangan kerja baru. Kami juga akan menetapkan target kuantitatif yang jelas agar hasilnya terukur,” jelas Meutya.
Menaker Yassierli menegaskan bahwa transformasi pelatihan tenaga kerja akan mengadaptasi praktik terbaik dari Kementerian Komdigi. Saat ini, transformasi balai pelatihan dilakukan secara bertahap di enam balai besar serta 21 balai lainnya di seluruh Indonesia.
Mendorong Produktivitas dan Ekspansi ke Berbagai Sektor
Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas nasional dan mendukung berbagai sektor industri. Sektor-sektor yang menjadi fokus utama antara lain manufaktur, pertanian, dan pariwisata.
“Kami menyadari pentingnya modernisasi balai pelatihan. Kini, cakupan pelatihan tidak hanya berfokus pada manufaktur dan elektronik. Kami juga memperluasnya ke sektor teknologi informasi dan digital,” kata Yassierli.
Pendekatan Berbasis Kebutuhan Industri
Menaker dan Menkomdigi sepakat bahwa pendekatan pelatihan harus berbasis permintaan industri. Bersama Kadin, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan mitra lainnya, mereka akan memetakan kebutuhan tenaga kerja agar program pelatihan lebih tepat sasaran dan siap diserap oleh dunia usaha.
Dalam kerja sama ini, pemerintah telah mengidentifikasi 44 sektor prioritas. Beberapa di antaranya mencakup keamanan siber, ekosistem digital, infrastruktur, pemrograman, konten kreator, dan Internet of Things (IoT). Dengan sinergi yang kuat, optimisme pun meningkat dalam mencetak lebih banyak talenta digital yang siap bersaing di era ekonomi digital.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : investor.id