AI dan Revolusi Penemuan Mineral untuk Energi Bersih

Sumber Foto : Freepik

Dalam era ekonomi energi bersih yang terus berkembang, kebutuhan akan mineral dan logam penting semakin meningkat. Solusi untuk menemukan sumber daya ini dengan lebih efisien mungkin terletak pada kecerdasan buatan (AI).

Peran AI dalam Penemuan Logam Berharga

Mobil listrik, panel surya, dan sel bahan bakar hidrogen memiliki satu kesamaan: mereka memerlukan logam berharga untuk beroperasi. Selama ini, proses eksplorasi dan ekstraksi logam dari dalam bumi memakan banyak waktu serta biaya. Namun, kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh berbagai perusahaan kini mengubah cara industri pertambangan bekerja.

Beberapa perusahaan seperti Kobold Metals, VerAI, dan Earth AI tengah bersaing untuk membawa logam ini ke pasar dengan lebih cepat. Earth AI menggunakan perangkat lunak pencarian mineral berbasis AI yang dikombinasikan dengan teknologi pengeboran canggih. Dengan data eksplorasi selama 50 tahun terakhir, AI mereka dapat mengidentifikasi lokasi logam secara lebih akurat.

“Kami melatih AI untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan ratusan ahli geologi di masa lalu, sehingga dapat memberikan prediksi lebih akurat tentang lokasi logam di masa depan,” ujar CEO Earth AI, Roman Teslyuk.

Pengeboran Efisien dan Hemat Biaya

Saat sistem AI mendeteksi potensi deposit logam, Earth AI dapat melakukan pengeboran dengan lubang seukuran bola tenis untuk memverifikasinya. Menurut Teslyuk, metode ini mengurangi biaya hingga setengahnya dan mempercepat proses eksplorasi dibandingkan teknik konvensional. Berdasarkan data dari Mining Data Online, pendapatan tahunan dari satu tambang bisa berkisar antara $50 juta hingga $3 miliar.

“Kami mengebor hingga kedalaman 2.000 kaki untuk mengambil sampel batu yang belum pernah terkena cahaya. Kandungan logam dalam batu tersebut dapat digunakan untuk membuat ratusan juta mobil listrik dan mendukung transisi energi terbarukan,” tambahnya.

Model Bisnis Berbasis Penemuan Lokasi Baru

Berbeda dari perusahaan lain yang mengeksplorasi di sekitar tambang yang sudah ada, Earth AI fokus mencari lokasi baru dan menjual data eksplorasi mereka kepada perusahaan tambang.

Jamie Lee, Managing Partner di Tamarack Global, salah satu investor Earth AI, menyebutkan bahwa pasar mineral ini sangat besar. “Pendekatan Earth AI sangat menarik bagi kami karena mereka memiliki model bisnis yang unik serta sistem AI yang telah dilatih secara ekstensif,” katanya.

Perusahaan ini telah mengumpulkan pendanaan sebesar $38 juta dari berbagai investor, termasuk Y Combinator, Cantos Ventures, Scrum Ventures, Alpaca, Sparkwave Capital, dan Overmatch.

Penemuan Besar di Australia Berkat AI

Earth AI tidak hanya melakukan eksplorasi mandiri, tetapi juga bekerja sama dengan mitra untuk mempercepat penemuan deposit mineral. Salah satu pencapaian terbarunya adalah menemukan salah satu deposit palladium terbesar yang pernah diverifikasi di Australia, melalui kerja sama dengan Legacy Minerals.

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI dalam eksplorasi mineral, masa depan energi bersih bisa menjadi lebih cepat terwujud, sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari proses pertambangan konvensional.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : cnbc.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *