Logistik sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan bahwa logistik berperan penting dalam industri dan perdagangan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, sehingga kelancaran distribusi barang menjadi faktor utama.
Pernyataan ini menanggapi keberatan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) atas pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran. Para pengusaha meminta agar durasi pembatasan dikurangi demi kelancaran logistik. Jika tuntutan tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menghentikan operasional secara nasional mulai 20 Maret 2025.
Dampak Ekonomi Jika Logistik Terhambat
Bambang Haryo memperingatkan bahwa penghentian operasional logistik bisa menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara. Sektor logistik lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan angkutan penumpang. Jika distribusi barang terganggu, aktivitas ekonomi nasional akan terhambat.
Pembatasan operasional dari 24 Maret hingga 8 April 2025 bisa menyebabkan penumpukan barang di industri dan pelabuhan. Masalah Dwelling Time di pelabuhan juga bisa memburuk, bertentangan dengan target pemerintah untuk menekannya. Selain itu, keterlambatan pengiriman memicu biaya Demurrage, yang dapat membebani pelaku usaha dan menurunkan daya saing logistik nasional. Jika terus berlanjut, hal ini bisa menurunkan kepercayaan dunia industri terhadap Indonesia.
Transportasi Darat: Pilar Utama Pergerakan Barang
Transportasi logistik darat mencakup hampir 90% pergerakan barang di Indonesia, jauh lebih besar dibandingkan angkutan laut dan udara. Karena itu, kebijakan pembatasan harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak menghambat ekonomi.
Di tengah upaya memperkuat Rupiah, kepastian usaha sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik. Pemerintah telah menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan mendorong percepatan pembayaran THR guna mengurai kepadatan arus mudik. Menurut Bambang Haryo, dengan kebijakan ini, pembatasan angkutan barang seharusnya bisa dipersingkat agar logistik tetap berjalan tanpa menghambat mobilitas masyarakat.
Keputusan pemerintah akan sangat berpengaruh pada stabilitas industri dan pertumbuhan ekonomi nasional. Apakah kebijakan pembatasan akan direvisi atau tetap diberlakukan? Jawabannya akan menentukan masa depan sektor logistik Indonesia.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : liputan6