Produsen Telur Asin Brebes Tingkatkan Produksi Jelang Lebaran, Siapkan Stok Hingga 300 Persen

Sumber Foto : Canva

Para produsen telur asin di Brebes mulai bersiap menghadapi momen Lebaran dengan meningkatkan kapasitas produksi mereka hingga tiga kali lipat dari biasanya. Telur asin khas Brebes memang menjadi salah satu oleh-oleh favorit bagi para pemudik yang melintasi jalur Pantura, sehingga permintaan selalu meningkat tajam menjelang hari raya.

Dani Bagus Purnama, pemilik toko oleh-oleh telur asin di Pantura Desa Pebatan, mengungkapkan bahwa persiapan telah dilakukan sejak awal Ramadan. Untuk memenuhi lonjakan permintaan, ia menaikkan produksi harian dari 10 ribu butir menjadi 30 ribu butir per hari.

“Permintaan selalu meningkat saat Lebaran, jadi stok harus diperbanyak. Tahun ini kami menyiapkan produksi hingga 300 persen lebih banyak dibandingkan hari biasa,” ujar Dani di rumah produksinya, Senin (17/3/2025).

Distribusi Meluas Hingga Rest Area

Selain dijual di sepanjang jalur Pantura, telur asin produksi Dani juga tersedia di Rest Area 260 B Banjaratma, Brebes. Strategi ini dilakukan agar telur asin khas Brebes lebih mudah dijangkau oleh para pemudik yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas daerah tersebut.

“Selain di toko utama, kami juga menyuplai telur asin ke rest area Banjaratma yang menjadi salah satu tempat peristirahatan favorit pemudik,” tambahnya.

Variasi Rasa yang Banyak Dicari

Tidak hanya telur asin rebus biasa, produsen juga menawarkan berbagai varian rasa yang semakin diminati pelanggan. Saat ini, ada empat jenis telur asin yang paling populer, yaitu telur asin rebus, telur asin bumbu pindang, telur asin bakar, dan telur asin panggang oven.

“Dari keempat varian tersebut, telur asin bakar menjadi yang paling favorit di kalangan pembeli,” kata Dani.

Tambahan Tenaga Kerja untuk Penuhi Permintaan

Untuk memastikan ketersediaan stok, para produsen juga menambah jumlah karyawan. Dani menuturkan bahwa tambahan tenaga kerja diperlukan di berbagai lini, mulai dari produksi hingga pemasaran dan pelayanan pelanggan.

“Karyawan tambahan kami rekrut agar bisa memenuhi permintaan yang melonjak saat arus mudik. Kami ingin memastikan pasokan tetap lancar, baik di toko maupun di rest area,” ujarnya.

Daya Beli Menurun, Sebagian Produsen Kurangi Produksi

Di sisi lain, Didit, seorang perajin telur asin dari Kelurahan Gandasuli, Brebes, mengambil langkah berbeda. Ia memilih untuk menurunkan jumlah produksi hingga 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya, dengan alasan adanya indikasi penurunan daya beli masyarakat.

“Tahun ini saya hanya mengasin sekitar 80 ribu butir, lebih sedikit dari biasanya yang bisa mencapai 150 ribu butir. Dari tren penjualan pertengahan Ramadan, saya melihat permintaan cenderung menurun, jadi lebih baik mengurangi stok agar tidak berlebih,” jelas Didit.

Meski begitu, ia tetap optimis bahwa telur asin khas Brebes akan tetap menjadi pilihan utama oleh-oleh bagi para pemudik yang ingin membawa kenikmatan khas daerah ini untuk keluarga di kampung halaman.


Dengan berbagai strategi yang diterapkan, produsen telur asin Brebes berharap bisa memaksimalkan peluang penjualan saat Lebaran dan tetap menjaga eksistensi produk khas daerah mereka di tengah persaingan pasar oleh-oleh.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : detik.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *