Akuisisi Wiz adalah bagian dari strategi Alphabet untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan iklan berbasis pencarian. Saat ini, Google Cloud memiliki pangsa pasar 12%, tertinggal dari Microsoft Azure (21%) dan AWS (33%). Akuisisi ini diharapkan meningkatkan daya saingnya di industri cloud global.
Analis Wedbush, Dan Ives, menyebut kesepakatan ini sebagai “serangan langsung” terhadap dominasi Microsoft dan Amazon dalam cloud computing. “Wiz adalah nama besar di keamanan siber cloud. Google melihat ini sebagai peluang emas untuk memperluas jangkauan di sektor bernilai $1 triliun,” kata Ives.
Alphabet Perkuat Keamanan Cloud dengan Akuisisi Terbesar
Alphabet, induk Google, resmi mengakuisisi Wiz dengan nilai fantastis $32 miliar (£24,7 miliar). Kesepakatan ini menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah Alphabet, menegaskan langkah agresifnya memperkuat keamanan cloud untuk bersaing dengan Microsoft dan Amazon.
Wiz, perusahaan asal Israel yang didirikan pada 2020 oleh alumni unit intelijen 8200, dikenal karena kemampuannya memindai data di layanan cloud seperti AWS dan Microsoft Azure guna mendeteksi ancaman keamanan. Sebelumnya, Wiz menolak tawaran akuisisi $23 miliar dari Alphabet karena kekhawatiran regulasi.
Wiz Diproyeksikan Tumbuh Pesat dengan Dukungan Google
Saat ini, Wiz mencatat pendapatan tahunan $750 juta. Dengan dukungan ekosistem dan strategi pemasaran global Google, pendapatannya diperkirakan bisa menembus $1 miliar dalam beberapa tahun.
Akuisisi ini mengalahkan rekor pembelian Alphabet sebelumnya, seperti Motorola Mobility senilai $12,5 miliar pada 2012 dan Mandiant senilai $5,4 miliar pada 2022. Investasi ini memperjelas ambisi Google dalam membangun layanan cloud yang lebih aman dan andal bagi pelanggan di seluruh dunia.
Komitmen Google Cloud untuk Keamanan Multi-Cloud
CEO Google, Sundar Pichai, menyatakan bahwa kolaborasi Google Cloud dan Wiz akan berdampak besar pada keamanan cloud global. “Bisnis dan pemerintahan di cloud membutuhkan solusi keamanan yang lebih kuat serta pilihan penyedia cloud lebih beragam,” ujarnya.
Setelah akuisisi, Wiz akan tetap beroperasi secara independen dengan merek yang sama, seperti LinkedIn di bawah Microsoft. Wiz juga akan terus menawarkan layanan ke berbagai platform cloud utama, termasuk AWS, Microsoft Azure, dan Oracle Cloud.
Namun, kesepakatan ini berpotensi menghadapi pengawasan ketat dari regulator. Pemerintah AS semakin aktif meninjau dominasi Big Tech. Google bahkan menghadapi tekanan dari Departemen Kehakiman AS yang ingin memisahkan Chrome dari bisnis intinya guna mengurangi monopoli di pasar pencarian.
Meskipun demikian, akuisisi Wiz tetap dipandang sebagai langkah strategis. Ini memperkuat posisi Alphabet dalam industri keamanan siber dan cloud computing, serta menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang di era digital yang semakin kompleks.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : The Guardian