Laporan akhir ACCC setebal 441 halaman mengungkap bahwa Coles, Woolworths, dan Aldi merupakan beberapa peritel paling menguntungkan secara global. Keuntungan mereka meningkat dalam lima tahun terakhir, bahkan saat masyarakat menghadapi krisis biaya hidup.
Meskipun ACCC tidak menemukan solusi instan, lembaga ini mengajukan 20 rekomendasi untuk meningkatkan transparansi pasar. Salah satu usulan utama adalah mewajibkan supermarket menampilkan harga produk di situs web agar platform perbandingan harga membantu konsumen. Namun, rekomendasi untuk memecah kepemilikan supermarket besar tidak termasuk dalam laporan ini.
Oposisi Tantang Pemerintah
Shadow Treasurer, Angus Taylor, menyerukan agar pemerintah segera membahas undang-undang kompetisi supermarket saat parlemen kembali bersidang untuk anggaran pra-pemilu. Taylor menegaskan bahwa kurangnya regulasi tegas terhadap supermarket besar telah menghambat persaingan sehat.
Juru bicara ekonomi Partai Hijau, Nick McKim, juga berpendapat bahwa hasil laporan ACCC semakin menguatkan perlunya hukum yang memaksa lebih banyak kompetisi. “Tanpa regulasi yang mengatur persaingan dan mencegah praktik harga yang merugikan konsumen, duopoli supermarket akan terus menaikkan harga bahan pokok sambil meraup miliaran dolar keuntungan,” tegas McKim.
Respons dari Supermarket Raksasa
Menanggapi laporan tersebut, Woolworths menyatakan akan “mempertimbangkan dengan cermat” rekomendasi yang diberikan. Mereka juga telah mengambil langkah awal untuk meningkatkan transparansi harga serta menyederhanakan program promosi.
Sementara itu, Coles menegaskan bahwa pasar supermarket Australia sudah sangat kompetitif. Mereka menyambut baik saran yang meningkatkan transparansi, tetapi memperingatkan bahwa peraturan berlebihan dapat meningkatkan biaya operasional dan menghambat efisiensi.
CEO Choice, Ashley de Silva, turut mengomentari hasil laporan ini. “ACCC telah mengonfirmasi bahwa supermarket besar memperoleh keuntungan sangat tinggi selama krisis biaya hidup. Ini membuktikan bahwa ada masalah dalam sistem persaingan pasar,” ujarnya.
Pemerintah Tetap Menolak Regulasi Ekstrem
Menteri Keuangan Jim Chalmers dengan tegas menolak gagasan divestasi. Ia menyatakan bahwa dampaknya bisa lebih merugikan daripada menguntungkan. “Jika sebuah jaringan dipaksa menjual toko mereka, kemungkinan besar pembelinya tetap merupakan pemain besar lain, sehingga masalah tidak benar-benar terselesaikan,” kata Chalmers dalam wawancara dengan ABC TV.
Sebagai respons atas laporan ACCC, pemerintah menyatakan menerima 20 rekomendasi dalam prinsip. Langkah yang sudah diambil mencakup penyusunan kode pangan dan grosir baru serta penambahan dana bagi ACCC untuk mengawasi praktik harga yang menyesatkan.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : The Guardian