Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menguat posisinya di industri otomotif, terutama di China. Salah satu nama yang tengah naik daun adalah DeepSeek, startup AI yang kini mulai diadopsi oleh berbagai produsen mobil listrik terkemuka di negeri Tirai Bambu.
Dongfeng Motor Awali Langkah
Dongfeng Motor Group, perusahaan otomotif milik pemerintah China, menjadi salah satu pionir dalam mengintegrasikan model AI generasi pertama dari DeepSeek ke dalam kendaraan mereka. Teknologi ini pertama kali diterapkan pada SUV premium Voyah Zhiyin melalui pembaruan perangkat lunak jarak jauh (over-the-air). Mulai April, pembaruan serupa akan menyusul pada model lain seperti SUV M-Hero 917 dan beberapa kendaraan lain dalam lini produk mereka.
AI asisten yang ditanamkan mampu berinteraksi secara lebih alami dengan pengemudi, memanfaatkan data dari sensor dalam dan luar kendaraan untuk memahami konteks serta maksud instruksi secara lebih akurat. Sistem ini diklaim mampu menyesuaikan respons berdasarkan situasi aktual di lapangan.
DeepSeek: Penantang Serius di Dunia AI
DeepSeek menjadi sorotan dunia karena mengklaim kemampuannya setara dengan ChatGPT milik OpenAI, namun dengan efisiensi biaya yang jauh lebih tinggi. Popularitasnya mendorong produsen mobil besar seperti BYD untuk menyusun rencana integrasi AI DeepSeek ke kendaraan mereka.
Sementara itu, GAC Group memilih pendekatan yang lebih komprehensif dengan menggabungkan DeepSeek R1 dengan model AI internal mereka, Adigo Sense. Teknologi gabungan ini memungkinkan asisten AI menyimpulkan maksud tersirat dari pengguna, bukan sekadar merespons berdasarkan kata-kata eksplisit. AI tersebut juga mampu merancang rencana perjalanan hingga merekomendasikan film kepada pengguna. GAC menargetkan peluncuran fitur ini di berbagai merek mereka, seperti Aion dan Trumpchi, pada paruh pertama tahun ini.
Kolaborasi AI di Dunia Otomotif
Produsen mobil listrik Leapmotor juga bergabung dalam tren ini dengan mengintegrasikan DeepSeek bersama Qwen, model bahasa besar milik Alibaba Cloud. Meski DeepSeek sendiri belum mendukung pembuatan gambar, sistem Leapmotor secara keseluruhan mampu menjalankan fungsi tersebut. Salah satu keunggulan sistem ini adalah kemampuannya menangani perintah ambigu, seperti memberikan rekomendasi film berdasarkan deskripsi alur yang luas.
SAIC Motor, perusahaan otomotif milik negara lainnya, juga berencana menyematkan DeepSeek ke lini mobil listrik mewah mereka, IM Motors. Mereka akan menggabungkan teknologi ini dengan Doubao dari ByteDance dan Qwen dari Alibaba untuk menciptakan pengalaman berkendara yang lebih cerdas.
Menarik Minat Global
Tak hanya merek domestik, produsen mobil asing pun mulai melirik potensi DeepSeek. Usaha patungan antara Nissan Motor dan Dongfeng akan menggunakan AI ini di sedan listrik terbaru mereka, N7. Sementara itu, kolaborasi antara General Motors dan SAIC akan menerapkan DeepSeek ke model Buick dan Cadillac yang dipasarkan di China, dipadukan dengan Ernie Bot dari Baidu untuk menyempurnakan pemrosesan instruksi kompleks.
Meski demikian, tidak semua produsen langsung mengikuti tren ini. Beberapa perusahaan seperti Xiaomi dan Xpeng Motors masih menunggu momen yang tepat untuk mengadopsi teknologi DeepSeek ke dalam kendaraan mereka.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : cnnindonesia.com