Mitsubishi Corp, perusahaan dagang asal Jepang, sedang mempertimbangkan investasi dalam proyek gas alam cair (LNG) di Alaska. Proyek ini bernilai sekitar $44 miliar.
CEO Mitsubishi, Katsuya Nakanishi, mengatakan pihaknya belum mengambil keputusan. Menurutnya, perusahaan perlu melakukan kajian yang sangat hati-hati sebelum melangkah.
Delegasi dari Alaska baru saja mengunjungi Jepang. Mereka mempresentasikan proyek tersebut kepada pembuat kebijakan dan calon investor dari Asia. Proyek LNG ini merupakan bagian dari dorongan pemerintah AS untuk meningkatkan ekspor gas alam.
“Kami memang didekati dan sedang mempertimbangkannya,” ujar Nakanishi. “Tapi kami harus benar-benar memeriksa kelayakannya. Proyek ini sudah pernah diajukan berkali-kali.”
Ia juga menyebut sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan. Termasuk jarak sejauh 1.300 km ke pantai barat, kebutuhan fasilitas pencairan gas, dan permintaan LNG di Asia Tenggara.
Pejabat Alaska menyebutkan bahwa investor lokal AS kemungkinan akan mendanai pembangunan pipa. Sedangkan investor dari Asia seperti Jepang mungkin akan berkontribusi lewat kesepakatan pembelian LNG dari pabrik pencairan.
Mitsubishi Umumkan Strategi Investasi 3 Tahun
Dalam konferensi pers yang sama, Mitsubishi mengungkapkan rencana investasi baru. Perusahaan menargetkan investasi minimal 4 triliun yen (sekitar $27 miliar) selama tiga tahun ke depan.
Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan dan mencapai laba bersih sebesar 1,2 triliun yen pada tahun fiskal 2027/2028.
Dari total anggaran tersebut, sekitar 1 triliun yen akan digunakan untuk pemeliharaan. Sisanya, lebih dari 3 triliun yen, dialokasikan untuk ekspansi.
Mitsubishi tetap berkomitmen pada kebijakan dividen progresif. Perusahaan juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham hingga 1 triliun yen sampai Maret 2026.
Jika ada kelebihan kas, perusahaan akan mengevaluasi penggunaannya. Bisa untuk investasi tambahan, bisa juga untuk meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham.
Tantangan di Proyek Energi Terbarukan
Mitsubishi sempat mencatat kerugian sebesar 52,2 miliar yen. Kerugian ini berasal dari proyek angin lepas pantai di Jepang dalam periode sembilan bulan hingga Desember lalu.
Nakanishi mengatakan, keputusan terkait proyek tersebut akan diambil sekitar musim panas ini.
Untuk tahun fiskal yang baru, Mitsubishi memproyeksikan laba bersih sebesar 700 miliar yen. Meski turun, dividen per saham akan dinaikkan sebesar 10 yen menjadi 110 yen.
Saat ini, salah satu pemegang saham terbesar Mitsubishi adalah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett. Perusahaan investasi asal AS itu memiliki sekitar 9,67% saham Mitsubishi.Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway yang memegang sekitar 9,67% saham perusahaan tersebut.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : www.reuters.com