Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) akan menginvestasikan hingga $100 juta. Dana ini ditujukan untuk mendanai penelitian terapi dan vaksin flu burung. Wabah yang dimulai sejak 2022 ini telah mematikan hampir 170 juta unggas.
Pendanaan terbuka bagi perusahaan vaksin, pemerintah negara bagian, universitas, dan organisasi terkait lainnya. Langkah ini diambil untuk mempercepat pencarian solusi dalam mengendalikan virus. Saat ini, flu burung telah menyebar ke manusia dan bahkan sapi perah.
Pemerintah juga mulai mengimpor lebih banyak telur dari Korea Selatan. Negara ini bergabung dengan Turki dan Brasil sebagai pemasok tambahan. Tujuannya adalah menambah pasokan dan menurunkan harga telur yang melonjak drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Perbedaan Pendapat dengan Menteri Kesehatan
Menteri Pertanian Brooke Rollins mengaku telah berdiskusi dengan Menteri Kesehatan, Robert F. Kennedy Jr. Mereka membahas strategi pencegahan penyebaran virus.
Namun, Kennedy menyatakan dirinya menolak penggunaan vaksin flu burung. Ia lebih mendukung pendekatan alami, yakni membiarkan virus menyebar untuk melihat unggas mana yang memiliki kekebalan.
Saat ditanya apakah Rollins sepakat dengan pandangan tersebut, Kepala Staf USDA, Kailee Tkacz Buller, menyatakan bahwa keduanya “sejalan dalam pendekatan.” Namun, ia tidak menanggapi langsung komentar kontroversial Kennedy.
Langkah Konkret USDA dan Harapan Industri
USDA tetap mewajibkan pemusnahan unggas yang terinfeksi. Kebijakan ini didukung oleh dokter hewan dan pakar kesehatan masyarakat. Mereka menilai langkah tersebut sebagai cara paling efektif menahan penyebaran virus.
Pada Februari lalu, Rollins juga mengumumkan rencana investasi hingga $1 miliar. Dana itu digunakan untuk mengatasi penyebaran flu burung dan mengurangi harga telur di pasaran.
Meski vaksin belum disetujui, USDA membuka peluang pengembangan vaksin baru. Kandidat vaksin yang dicari harus cocok dengan varian virus yang saat ini beredar.
CEO United Egg Producers, Chad Gregory, menyatakan bahwa industri telur sangat menantikan vaksin. Peternak ingin melindungi ayam petelur, kalkun, bahkan sapi perah dari ancaman flu burung.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : www.reuters.com