Tesla Terpukul Isu Politik: Penurunan Penjualan dan Citra Merek di Tengah Kontroversi Elon Musk

penurunan penjualan Tesla
Sumber : Freepik

Tesla berada dalam sorotan tajam menjelang pengumuman data pengiriman kuartal pertama tahun ini. Angka pengiriman—yang merefleksikan volume penjualan—diperkirakan turun sekitar 7% dibandingkan tahun lalu, dengan estimasi antara 355.000 hingga 360.000 unit. Sebelumnya, para analis memperkirakan penjualan mencapai 400.000 unit. Penurunan ini menunjukkan tanda-tanda melemahnya permintaan global terhadap kendaraan listrik Tesla.

Dan Ives dari Wedbush Securities menyebut bahwa sekitar 30% penurunan disebabkan oleh kerusakan citra merek, terutama akibat peran Elon Musk dalam pemerintahan Trump. Musk terlibat dalam lembaga penasihat “department of government efficiency” (Doge), yang menuai kontroversi karena kebijakan pemangkasan anggaran dan tenaga kerja di sektor publik.


Kontroversi Elon Musk Memengaruhi Loyalitas Konsumen

Selain reputasi Musk, konsumen juga menunda pembelian sambil menunggu pembaruan Model Y dan peluncuran model baru berbiaya rendah pada musim panas. Namun, dampak citra CEO Tesla dinilai lebih besar dari sekadar masalah produk.

Matthias Schmidt, analis otomotif dari Berlin, menilai bahwa Musk telah menjauhkan basis konsumen liberal Tesla. Ia menyebut Musk sebagai “faktor toksik utama” yang menyebabkan degradasi merek. Data dari Strategic Vision mendukung pernyataan ini, menunjukkan bahwa persentase pemilik Tesla dari kalangan Demokrat turun dari 40% menjadi 29%.

Penurunan ini tentu menjadi sinyal serius bagi Tesla, yang selama ini mengandalkan loyalitas konsumen kelas menengah atas yang peduli pada isu lingkungan dan teknologi. Dengan adanya pergeseran persepsi terhadap pemimpin perusahaan, dampaknya bisa merembet ke keputusan pembelian di berbagai pasar utama, termasuk Eropa Barat dan Amerika Serikat.


Tarif Impor Baru Tambah Beban Tesla

Situasi Tesla makin rumit setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25% atas kendaraan impor. Meskipun Tesla merakit mobilnya di AS, perusahaan ini tetap terdampak karena masih bergantung pada komponen impor. Elon Musk mengonfirmasi bahwa kebijakan tarif ini memberikan dampak signifikan terhadap biaya produksi Tesla.

Dan Ives memperingatkan bahwa tarif ini bisa mengguncang industri otomotif global. Semua produsen mobil akan terdorong menaikkan harga jual untuk pasar AS. Namun, Trump menganggap kenaikan harga sebagai peluang untuk mendorong konsumen membeli mobil buatan lokal.

Dengan kombinasi tekanan politik, perubahan perilaku konsumen, dan ketidakpastian pasar global, Tesla kini menghadapi tantangan yang lebih dari sekadar inovasi teknologi. Langkah strategis berikutnya akan menentukan apakah perusahaan ini mampu mempertahankan posisi dominannya di pasar kendaraan listrik dunia.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : theguardian.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *