Trump Kembali Tunda Tenggat Pelarangan TikTok, Target Baru di Bulan Juni

Larangan TikTok di AS
Sumber : Freepik

Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan memperpanjang tenggat waktu pelarangan atau penjualan TikTok selama 75 hari ke depan. Perintah eksekutif ini menjadi penundaan kedua sejak undang-undang tahun lalu yang memaksa ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS.

Dalam unggahan di Truth Social pada Jumat, Trump menyebut bahwa kesepakatan “masih membutuhkan kerja lebih lanjut untuk memastikan semua persetujuan telah ditandatangani”.

ByteDance dan Regulasi China Jadi Penghalang

Pihak ByteDance membenarkan bahwa pembicaraan masih berlangsung. Dalam pernyataannya, mereka menyebut belum ada kesepakatan yang final dan setiap langkah harus mematuhi regulasi hukum di China.

Sementara itu, pemerintah China menghentikan sementara kemungkinan persetujuan atas penjualan TikTok. Langkah ini dilakukan setelah Trump mengumumkan tarif dagang besar-besaran, termasuk tarif 54% untuk barang-barang impor dari China.

Tenggat Baru Ditetapkan pada Pertengahan Juni

Awalnya, tenggat untuk divestasi atau pelarangan TikTok ditetapkan pada 19 Januari. Namun, perintah eksekutif pertama Trump pada hari pertamanya menjabat kembali memundurkannya hingga 5 April. Sekarang, tenggat tersebut diperpanjang lagi hingga pertengahan Juni.

Dalam beberapa hari terakhir, Trump juga mengatakan bahwa pemerintahannya hampir mencapai kesepakatan. Sejumlah pihak yang dilaporkan tertarik membeli TikTok termasuk Oracle, Blackstone, Amazon, Walmart, Frank McCourt, sebuah yayasan kripto, hingga pendiri OnlyFans.

Tarik Ulur antara TikTok, AS, dan China

Walau banyak minat, ByteDance tetap pada sikapnya. Perusahaan asal China itu menyatakan dalam dokumen pengadilan bahwa penjualan TikTok “tidak memungkinkan secara komersial, teknologi, maupun hukum.”

Trump juga mengisyaratkan bahwa tarif dagang bisa menjadi alat tawar-menawar. Dalam pernyataan saat berada di Air Force One, ia mengatakan bahwa kemungkinan China menyetujui penjualan TikTok bisa dibarengi dengan permintaan pengurangan tarif.

Dalam unggahan terbarunya, Trump menyampaikan bahwa pemerintah AS tidak ingin TikTok “menghilang” dan berharap kesepakatan yang adil bisa tercapai. Ia menambahkan bahwa pembicaraan dengan pihak China tetap berlangsung dengan itikad baik.

Nasib TikTok Masih Belum Pasti

Dengan pengguna aktif lebih dari 170 juta di AS, TikTok memiliki nilai strategis yang tinggi baik secara bisnis maupun politik. Ketidakpastian ini tidak hanya berdampak pada ByteDance dan pemerintah AS, tetapi juga menciptakan kecemasan di kalangan kreator dan pengiklan digital yang menggantungkan bisnis mereka pada platform tersebut. Sampai saat ini, belum ada kepastian apakah TikTok akan dijual, diblokir, atau dibiarkan tetap beroperasi di bawah regulasi ketat. Semua bergantung pada dinamika geopolitik antara Washington dan Beijing dalam beberapa minggu ke depan.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : theguardian.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *