Multitasking Bukan Solusi: Kenapa Fokus Satu Tugas Lebih Efektif

multitasking mengganggu fokus
Sumber : Freepik

Pernah nggak sih, kamu merasa sudah sibuk seharian, tapi to-do list malah nggak banyak berkurang? Laptop terbuka, ada lima tab berjalan, notifikasi masuk silih berganti, dan kamu sedang coba balas email sambil ikut Zoom meeting. Sekilas terasa produktif. Padahal… belum tentu.

Banyak dari kita percaya multitasking itu keren. Tanda kita lincah dan bisa menangani banyak hal sekaligus. Tapi faktanya, justru sebaliknya — multitasking bisa jadi penyebab utama kenapa pekerjaan terasa berat dan hasilnya kurang maksimal.


Ilusi Produktif yang Menyesatkan

Menurut berbagai studi, multitasking menurunkan produktivitas hingga 40%. Otak manusia sebenarnya tidak dirancang untuk melakukan beberapa tugas kognitif kompleks secara bersamaan.

Setiap kali kita berpindah dari satu tugas ke tugas lain, otak butuh waktu untuk “menyesuaikan ulang”. Ini disebut switching cost. Semakin sering berpindah, semakin besar energi mental yang terbuang hanya untuk proses transisi — bukan untuk menyelesaikan tugas itu sendiri.


Multitasking = Stres Berkepanjangan

Selain membuat kita kurang produktif, multitasking juga berisiko meningkatkan stres. Karena otak dipaksa untuk terus berpindah fokus, kita lebih mudah merasa lelah, sulit konsentrasi, bahkan rentan merasa tidak puas dengan hasil kerja.

Alih-alih merasa “banyak yang dikerjakan”, kita justru jadi overthinking karena “kok nggak selesai-selesai ya?”


Solusi: Fokus pada Satu Tugas dalam Satu Waktu

Kalau multitasking bukan jawabannya, lantas apa yang lebih efektif? Jawabannya sederhana: singletasking — fokus penuh pada satu tugas, lalu lanjut ke tugas berikutnya.

Berikut beberapa metode yang bisa kamu coba:


1. Teknik Pomodoro: Waktu Fokus dalam Interval Pendek

Metode ini membagi waktu kerja menjadi blok-blok pendek:

  • 25 menit kerja fokus
  • 5 menit istirahat ringan
    Setelah empat sesi, kamu bisa ambil istirahat lebih panjang (15–30 menit).

Dengan cara ini, kamu tidak hanya lebih fokus, tapi juga terhindar dari kelelahan mental.


2. Time Blocking: Jadwal dengan Tujuan Jelas

Time blocking adalah teknik di mana kamu memblokir jam-jam tertentu dalam kalender hanya untuk satu jenis aktivitas.

Contoh:

  • 09.00–10.00: Menulis laporan
  • 10.00–11.00: Cek dan balas email
  • 13.00–14.30: Rapat internal

Teknik ini membantu kamu membatasi multitasking alami (seperti mengecek email di tengah rapat) dan lebih disiplin dalam menjalankan prioritas.


3. Matikan Distraksi Saat Fokus

Singletasking tidak akan berhasil kalau kamu tetap terganggu notifikasi atau tab yang terbuka.

Coba tips ini:

  • Tutup tab yang tidak relevan
  • Aktifkan mode Do Not Disturb di perangkatmu
  • Gunakan aplikasi seperti Cold Turkey atau Focus Keeper yang bantu kamu tetap di jalur

4. Buat Daftar Prioritas Harian

Setiap pagi, pilih 1–3 tugas penting yang ingin kamu selesaikan hari itu. Ini membantu kamu tetap terfokus dan tidak terjebak dalam aktivitas kecil yang kurang berdampak.


Penutup: Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas

Multitasking memberi kesan sibuk, tapi bukan berarti efektif. Saat kamu belajar fokus pada satu hal dalam satu waktu, kamu akan mulai merasakan perubahan nyata: hasil kerja yang lebih baik, waktu kerja yang lebih pendek, dan perasaan puas yang lebih tinggi.

Ingat, bukan seberapa banyak yang kamu kerjakan hari ini, tapi seberapa dalam dan tuntas kamu menyelesaikannya.


Baca artikel sebelumnya:
Notifikasi Mengganggu Fokus: Cara Atur Smartphone agar Produktif
Gangguan Kerja Digital: 5 Penyebab & Solusinya

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *