PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel membukukan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2024. Laba bersih Mitratel 2024 tercatat sebesar Rp2,1 triliun, meningkat 4,84% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,01 triliun. Kinerja ini didorong oleh kenaikan pendapatan dan efisiensi biaya operasional.
Sepanjang 2024, Mitratel meraih pendapatan Rp9,3 triliun, naik 7,19% dari tahun 2023 yang mencapai Rp8,68 triliun. Kontribusi terbesar tetap berasal dari bisnis penyewaan menara yang menyumbang Rp7,63 triliun atau tumbuh 6,9%. Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic meningkat tajam sebesar 64,3% menjadi Rp486 miliar.
Manajemen menyebut efisiensi juga menjadi kunci, terlihat dari beban operasional yang turun 5,2% menjadi Rp1,6 triliun. Hal ini menghasilkan EBITDA sebesar Rp7,69 triliun atau naik 10,2% dibanding tahun sebelumnya. Margin EBITDA pun menguat dari 80,4% menjadi 82,7%.
Ekspansi dan Konsolidasi Jadi Strategi Kunci
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy, menyampaikan bahwa keberhasilan tahun ini tidak lepas dari strategi ekspansi portofolio aset, khususnya di luar Jawa. Langkah ini mendukung rencana para operator seluler untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas jaringan di wilayah rural.
Selain memperluas aset, Mitratel juga mengoptimalkan penggunaan teknologi digital demi efisiensi operasional dan peningkatan layanan. Tahun 2024, perusahaan menambah 1.390 menara baru sehingga total menjadi 39.404 unit. Jumlah tenant naik menjadi 59.868, meningkatkan tenancy ratio ke angka 1,52x. Pertumbuhan tenant di luar Jawa tercatat lebih tinggi, yakni 5%, dibandingkan Jawa yang 3%.
Teddy juga menilai bahwa konsolidasi industri telekomunikasi akan menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat. Ini akan memperkuat kinerja operator dan mendorong permintaan terhadap layanan infrastruktur seperti sewa menara dan jaringan fiber optic.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : bisnis.com