Penurunan pemudik Lebaran 2025 memberikan pukulan telak bagi pelaku usaha kuliner di Yogyakarta. Restoran yang biasanya penuh sesak kini harus menghadapi realita daftar tunggu yang menyusut drastis.
Restoran Sate Ratu di Sleman menjadi salah satu yang terkena imbas. Pemiliknya, Fabian Budi Seputro, menyebutkan bahwa pada Lebaran 2024, daftar tunggu bisa mencapai 300 sampai 400 nama. Tahun ini, jumlah itu hanya sekitar 100 sampai 200.
Setiap nama dalam antrean tersebut umumnya mewakili dua hingga enam orang. Penurunan ini pun berdampak pada jumlah pelanggan harian yang biasanya bisa melampaui 1.000 orang.
Fabian menambahkan, tren ini sudah terlihat sejak Ramadan. Menurutnya, jumlah pengunjung pada Ramadan tahun ini hanya separuh dibandingkan tahun lalu
Restoran legendaris Gudeg Yu Djum juga mengalami hal serupa. Salah satu pegawai dari cabang Tugu Mangkubumi menyatakan bahwa suasana Lebaran 2025 tidak seramai tahun sebelumnya. Padahal, merek gudeg ini telah dikenal sejak 1950 dan memiliki lebih dari 20 cabang di Yogyakarta.
Daya Beli Turun, Jumlah Pemudik Merosot
Berdasarkan riset Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan hanya mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari populasi Indonesia. Jumlah ini turun sekitar 24% dibandingkan 193,6 juta orang pada tahun 2024.
Menurut Indef, turunnya jumlah pemudik erat kaitannya dengan melemahnya daya beli masyarakat. Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, menyebut penerimaan PPN dalam negeri pada Januari 2025 hanya mencapai Rp2,58 triliun—anjlok jauh dari Rp35,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kadin Indonesia memperkirakan bahwa perputaran uang selama libur Lebaran 2025 juga mengalami penurunan. Jumlahnya hanya sekitar Rp137,9 triliun, turun 12,3% dari tahun lalu yang mencapai Rp157,3 triliun.
Menurut Kadin, penurunan ini dihitung berdasarkan estimasi 36,26 juta keluarga yang melakukan perjalanan mudik, dengan asumsi satu keluarga terdiri dari empat orang.
Baca artikel seru lainnya di sini!
Sumber : bisnis.com