Industri Menara Telekomunikasi Semakin Menggeliat, Mitratel Optimistis Sambut Merger XL–Smartfren

bisnis menara telekomunikasi
Sumber : Freepik

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel melihat peluang besar dalam pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, seiring dengan tren konsolidasi di sektor ini. Salah satu pemicunya adalah merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy, mengungkapkan bahwa konsolidasi antar operator akan menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat. Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas layanan dan perluasan jaringan, yang pada akhirnya mendorong permintaan terhadap layanan infrastruktur penunjang seperti sewa menara dan jaringan fiber optic.

“Permintaan terhadap sewa menara, fiber optic, serta layanan penunjang lainnya akan meningkat seiring ekspansi operator, terutama ke kawasan pertumbuhan ekonomi baru di masa depan,” ujar Teddy, Kamis (27/3/2025).


Integrasi XLSmart Jadi Fokus Utama Pascamerger

Merger antara EXCL dan FREN menghasilkan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Saat ini, manajemen XLSmart masih berfokus pada proses integrasi internal, baik dalam aspek operasional, sistem, maupun sumber daya manusia.

Direktur sekaligus CFO XLSmart, Antony Susilo, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun rencana bisnis sebagai landasan utama sebelum merilis proyeksi kinerja. Ia menyebut nilai sinergi pra-pajak dari merger ini mencapai US$300–US$400 juta per tahun, dengan proyeksi pendapatan gabungan mencapai Rp45,8 triliun.

Tak hanya itu, XLSmart juga diprediksi mampu mencatat EBITDA sebesar Rp22,5 triliun, melayani total 94,5 juta pelanggan, dan menguasai sekitar 25% pangsa pasar. Antony menegaskan bahwa pencapaian sinergi optimal hanya bisa diraih setelah proses integrasi rampung secara menyeluruh.


Kinerja Keuangan Mitratel Tetap Tangguh

Di tengah dinamika industri, Mitratel mencatatkan pertumbuhan positif pada 2024. Laba bersih perusahaan mencapai Rp2,11 triliun, meningkat 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan hasil dari strategi ekspansi yang solid serta efisiensi biaya yang konsisten.

Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp9,31 triliun atau tumbuh 7,2% secara tahunan. Penyewaan menara masih menjadi kontributor utama dengan total pendapatan Rp7,63 triliun, naik 6,9% dibandingkan 2023. Selain itu, lini bisnis fiber optic juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, memperkuat posisi Mitratel sebagai pemain infrastruktur telekomunikasi terdepan.

Baca artikel seru lainnya di sini!


Sumber : bisnis.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *