Perusahaan kini semakin serius mengadopsi PC AI sebagai bagian dari transformasi digital mereka. Pergeseran ini tidak lagi sekadar mengganti perangkat keras. PC AI kini menjadi investasi strategis untuk efisiensi, produktivitas, dan keamanan data.
Menurut Rahul Tikoo, Senior Vice President dan General Manager Client Business Unit di AMD, PC AI punya peran besar dalam mengubah cara kerja bisnis modern.
“PC AI bukan hanya peningkatan teknologi. Ini adalah kebutuhan bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di era AI,” ujar Rahul dalam pernyataan resmi, Senin (8/4).
Survei IDC menunjukkan bahwa 82% pengambil keputusan IT (ITDM) berencana mengadopsi PC AI sebelum akhir 2025. Peningkatan minat ini dipicu oleh dua hal: kebutuhan akan akses AI real-time dan migrasi ke Windows 11.
Rahul menekankan bahwa PC ini memberi kemampuan berbasis AI secara langsung di perangkat. Teknologi ini membantu karyawan membuat konten otomatis, menganalisis data, dan menyempurnakan alur kerja. Semua itu bisa dilakukan tanpa bergantung penuh pada cloud.
Keunggulan utama teknologi adalah kemampuannya memproses data secara lokal. Ini mengurangi latensi, memperkuat keamanan, dan membuat penggunaan energi lebih efisien. Industri seperti keuangan dan kesehatan sangat diuntungkan karena bisa menjaga kepatuhan dan kedaulatan data.
Dari sisi manajemen TI, teknologi ini membuat pengelolaan perangkat lebih sederhana. Fitur otomatisasi dan sistem keamanan bawaan mengurangi beban tim TI. Mereka bisa lebih fokus pada inovasi, bukan hanya pemeliharaan.
“Dengan menyelaraskan strategi TI mereka dengan teknologi PC AI, perusahaan bisa membangun sistem yang lebih tangguh dan hemat biaya,” jelas Rahul.
Dengan tren adopsi yang terus meningkat, AMD menilai bahwa inilah saat yang tepat untuk memperkuat fondasi digital. Bisnis perlu bersiap menghadapi era yang semakin terdigitalisasi dan digerakkan oleh AI.
Tertarik membangun strategi digital yang lebih cerdas untuk bisnismu?
Baca artikel lainnya di sini: roledu.com/artikel
Sumber : Kontan.co.id