Britania Raya akan mengalokasikan dana hingga 600 juta poundsterling (sekitar 767 juta dolar AS) untuk membangun layanan penelitian data kesehatan baru. Investasi ini bertujuan untuk mempercepat penelitian ilmiah dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menjalani uji klinik. Rencananya, layanan penelitian ini akan mulai beroperasi pada akhir 2026, menyediakan satu lokasi data yang aman dan mudah digunakan bagi para peneliti, sehingga mereka tidak perlu lagi berurusan dengan berbagai sistem yang berbeda.
Menurut Perdana Menteri Keir Starmer, layanan baru ini dapat menjadi langkah penting untuk mempercepat penemuan pengobatan kanker, demensia, dan artritis. Starmer menyatakan bahwa, “Langkah-langkah yang saya umumkan hari ini akan mempercepat penelitian medis dan meningkatkan perawatan pasien. Saya bertekad menjadikan Britania Raya sebagai tempat terbaik di dunia untuk berinvestasi dalam penelitian medis.”
Emma Walmsley, CEO dari perusahaan obat Inggris GSK, menyambut baik pengumuman ini. Ia mengatakan bahwa yang paling penting sekarang adalah pelaksanaan yang efektif. “Inggris memiliki potensi unik untuk menggabungkan data kesehatan secara aman dengan sistem NHS yang mengakui nilai inovasi, guna mempercepat dan menghasilkan generasi obat serta vaksin baru bagi pasien,” ujar Walmsley dalam sebuah pernyataan. “Ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi perekonomian.”
Baca artikel lainnya di sini:
roledu.com/artikel
Sumber : reuters.com