PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menggandeng dua mitra untuk membangun fasilitas waste to energy (WTE). Kedua mitra tersebut adalah China Tianying Inc (CNTY) dan PT Indoplas Energi Hijau.
Melalui konsorsium ini, OASA akan mengembangkan proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan. Nilai investasinya mencapai Rp 2,6 triliun. Konstruksi dijadwalkan dimulai pada awal 2026.
Presiden Direktur OASA, Bobby Gafur Umar, berharap proses ground-breaking bisa dilakukan tahun ini. Ia menyebut PSEL Cipeucang akan mengolah 1.100 ton sampah per hari. Proses ini tidak akan menimbulkan asap maupun bau. “Singapura sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa,” ujarnya.
TPA Cipeucang Penuh, Solusi Baru Diperlukan
Selama ini, TPA Cipeucang menjadi satu-satunya lokasi pembuangan sampah untuk wilayah Tangerang Selatan. Namun kapasitasnya sudah tidak mencukupi.
Volume sampah terus meningkat setiap tahun. Akibatnya, kendaraan pengangkut sampah harus antre panjang. Sampah yang menumpuk pun menimbulkan keluhan dari warga sekitar.
OASA menyadari kondisi ini. Mereka melihat perlunya fasilitas modern yang lebih ramah lingkungan. PSEL Cipeucang diharapkan jadi solusi jangka panjang.
Proyek ini menggunakan skema Build-Operate-Transfer (BOT). Masa konsesi ditetapkan selama 27 tahun. Adapun proses konstruksi akan berlangsung selama tiga tahun.
PSEL Cipeucang dirancang untuk mengolah 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama setiap hari. Selain mengurangi beban TPA, fasilitas ini juga akan menghasilkan energi listrik dari limbah.
Tertarik dengan topik energi terbarukan dan inovasi pengelolaan sampah?
Baca juga artikel lainnya di sini: roledu.com
Sumber : CBNCIndonesia