Kecerdasan buatan (AI) kini mempermudah pembuatan ulasan daring secara cepat dan terstruktur. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pengusaha. Ulasan palsu yang sebelumnya diperjualbelikan di media sosial, kini semakin mudah dibuat menggunakan AI.
Peningkatan Ulasan Palsu Jelang Musim Belanja
Menurut laporan AP News (12 April 2025), ulasan palsu sering kali meningkat menjelang musim belanja liburan. Konsumen yang sangat bergantung pada ulasan saat membeli hadiah menjadi sasaran para pelaku yang ingin memanipulasi sistem peringkat. Tak jarang, bisnis sendiri yang menginisiasi ulasan palsu dengan memberikan insentif kepada konsumen, seperti voucher atau hadiah, untuk meninggalkan ulasan positif. Praktik ini merusak integritas platform e-commerce.
Dengan kemunculan alat AI seperti ChatGPT, pembuatan ulasan palsu kini bisa dilakukan dalam jumlah besar dengan cepat. The Transparency Company melaporkan bahwa sekitar 14% dari ulasan di sektor kesehatan, hukum, dan layanan rumah tangga terindikasi palsu. Dari jumlah tersebut, 2,3 juta ulasan diyakini sepenuhnya atau sebagian dihasilkan oleh AI.
AI Meningkatkan Skala Penyalahgunaan Ulasan
Selain e-commerce, ulasan palsu berbasis AI juga merambah aplikasi ponsel dan smart TV. DoubleVerify mencatatkan lonjakan ulasan palsu yang digunakan untuk menipu pengguna agar menginstal aplikasi berbahaya. Max Spero dari Pangram Labs mengungkapkan bahwa banyak ulasan palsu kini muncul di posisi teratas hasil pencarian Amazon, sehingga bisa mengecoh sistem peringkat.
Namun, deteksi penyalahgunaan ulasan oleh pihak luar sering kali tidak akurat karena tidak memiliki akses ke data internal Amazon. Di platform seperti Yelp, ulasan AI sering kali dibuat oleh akun yang berusaha mendapatkan lencana “Elite,” yang memberikan akses ke acara khusus dan meningkatkan kredibilitas akun.
Meski banyak ulasan palsu yang merugikan, AI juga dapat digunakan secara etis. Beberapa konsumen menggunakan AI untuk menulis ulasan dengan tata bahasa yang lebih baik, terutama jika mereka bukan penutur asli bahasa Inggris. Sherry He, profesor pemasaran dari Michigan State University, berpendapat bahwa AI bisa meningkatkan kualitas ulasan jika digunakan dengan niat baik.
Tantangan Deteksi Ulasan Palsu
Banyak orang kesulitan membedakan ulasan yang dibuat oleh manusia dan AI. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati terhadap ulasan yang terlalu sempurna atau terlalu negatif. Frasa seperti “benar-benar mengubah hidup” atau “hal pertama yang saya perhatikan” bisa menjadi tanda ulasan buatan AI. Meskipun teknologi deteksi ulasan palsu terus berkembang, masih ada tantangan besar dalam memastikan bahwa semua platform mematuhi regulasi yang mengatur hal ini.
Baca Artikel Lainnya:
Ingin tahu lebih banyak soal dunia digital dan etika penggunaannya?
Temukan artikel menarik lainnya di sini: roledu.com
Sumber : CNBCIndonesia