Nvidia Rugi Besar Akibat Larangan Ekspor Chip AI ke China, Saham Anjlok

Nvidia Rugi
Sumber : Freepik

Nvidia memperkirakan kerugian hingga $5,5 miliar setelah dilarang menjual chip AI ke China oleh pemerintahan Donald Trump. Saham perusahaan langsung turun sekitar 6% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Larangan ini menyasar chip H20, yang sebelumnya dirancang khusus untuk pasar China agar sesuai dengan aturan ekspor. Kini, chip tersebut hanya bisa dijual jika Nvidia mendapat lisensi khusus dari pemerintah AS.

Pemerintah Amerika menilai ada risiko chip digunakan dalam pengembangan superkomputer di China. Kebijakan ini menambah ketegangan dalam persaingan teknologi antara dua kekuatan ekonomi dunia.


Efek Global dan Langkah Strategis Nvidia

Larangan ini membuat Nvidia tidak bisa menjual stok chip H20 dan memenuhi kontrak yang sudah disepakati. Hal ini berdampak langsung pada laporan keuangan kuartal yang berakhir 27 April.

Sentimen negatif juga menjalar ke pasar Asia dan Eropa. Saham Samsung dan SK Hynix di Korea Selatan merosot 3%, sementara saham ASML di Eropa turun 5%. CEO ASML menyebut kebijakan tarif baru menciptakan ketidakpastian ekonomi global.

Sementara itu, Nvidia mengumumkan rencana besar untuk membangun infrastruktur AI senilai $500 miliar di AS dalam empat tahun ke depan. Produksi chip tetap dilakukan oleh mitra luar seperti Taiwan Semiconductor.

Larangan penjualan chip AI sebenarnya sudah dimulai sejak Oktober 2022 oleh pemerintahan Biden. Kini, tekanan makin besar karena Trump berencana menetapkan tarif baru untuk chip impor.

Departemen Perdagangan AS juga sedang menyelidiki dampak impor chip dan obat-obatan terhadap keamanan nasional. Ketergantungan Amerika terhadap chip dari Taiwan menjadi salah satu alasan utama kebijakan ini diberlakukan.


Baca juga artikel menarik lainnya seputar strategi bisnis digital dan teknologi terbaru di sini:
roledu.com

Sumber : TheGuardian

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *