Sainsbury’s Hadapi Persaingan Supermarket dan Kenaikan Biaya di 2025

Sainsbury’s
Sumber : Freepik

Sainsbury’s memperingatkan bahwa laba mereka kemungkinan tidak akan meningkat tahun ini. Perusahaan ini menghadapi perang harga di pasar supermarket Inggris dan kenaikan biaya operasional. Meskipun meraih laba sebesar £1 miliar dalam tahun fiskal yang berakhir 1 Maret, Sainsbury’s tidak mengharapkan laba yang lebih besar di tahun berikutnya.

CEO Sainsbury’s, Simon Roberts, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen mempertahankan posisi kompetitifnya. Asda, pesaing utama mereka, berencana menurunkan harga untuk merebut kembali pangsa pasar. Roberts menegaskan bahwa Sainsbury’s akan tetap memberikan nilai terbaik bagi pelanggan dan mempertahankan daya saingnya.

Tantangan Biaya dan Strategi Pemangkasan

Sainsbury’s juga menghadapi tekanan dari kenaikan tarif nasional dan upah minimum yang baru diberlakukan. Hal ini dapat meningkatkan inflasi. Regulasi pengemasan baru juga akan mempengaruhi harga barang. Meskipun demikian, Roberts menjelaskan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi untuk menjaga harga tetap rendah. Dalam empat tahun terakhir, Sainsbury’s telah menghabiskan £1 miliar untuk tujuan ini.

Untuk mengurangi biaya, Sainsbury’s mengumumkan pemotongan biaya sebesar £350 juta tahun lalu. Mereka juga berencana menghemat £650 juta lagi dalam dua tahun ke depan. Salah satu strategi utama mereka adalah meningkatkan otomatisasi dan menutup beberapa gudang non-makanan. Ini diperkirakan dapat menghemat £70 juta per tahun. Perusahaan juga akan menggunakan teknologi baru seperti kasir mandiri untuk mengurangi biaya operasional.

Meskipun menghadapi tantangan, Sainsbury’s tetap berkomitmen untuk melakukan ekspansi. Perusahaan berencana membuka 15 supermarket baru, termasuk 12 yang dibeli dari Homebase, serta 25 toko kelontong tambahan. Dengan investasi besar dalam memperluas ruang toko, Sainsbury’s berharap dapat menarik lebih banyak konsumen yang selektif dalam berbelanja.

Tantangan dari E-commerce dan Perdagangan Asing

Persaingan dari toko fisik dan e-commerce semakin ketat. Roberts menekankan pentingnya reformasi pajak dan pengaturan bisnis. Hal ini diperlukan agar penjual online seperti Shein tidak diuntungkan, karena mereka dapat menjual barang ke Inggris tanpa dikenakan pajak impor. Roberts berharap pemerintah dapat memperbarui peraturan ini agar sektor ritel fisik tetap dapat bersaing dengan lebih adil.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan di 2025, Sainsbury’s tetap yakin dengan posisi kompetitif yang telah mereka bangun. Dengan langkah penghematan biaya dan ekspansi toko, perusahaan ini bertekad untuk terus menjadi pemain utama di pasar supermarket Inggris.


Baca artikel lainnya di sini: roledu.com

Sumber : TheGuardian

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *