AUTO Tangguh Hadapi Perang Dagang, Fokus Ekspor ke Asia dan Timur Tengah

strategi ekspor Astra Otoparts
Sumber : Freepik

PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), anak usaha Grup Astra, menyiapkan strategi ekspor baru untuk menghadapi potensi dampak perang dagang. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) yang sedang tidak menentu.

Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif baru terhadap 56 negara, termasuk Indonesia. Penundaan ini berlaku selama 90 hari. Indonesia sebelumnya masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif 32%. Sementara itu, China justru mendapat kenaikan tarif hingga 125%, menambah ketegangan dalam hubungan dagang global.

Menurut Direktur AUTO, Sophie Handili, ekspor komponen otomotif ke AS masih tergolong kecil. “Kontribusi ekspor ke Amerika Serikat tidak signifikan bagi total kinerja kami,” ujarnya, dikutip Senin (21/4/2025).

Diversifikasi Pasar Jadi Kunci Strategi Ekspor AUTO

AUTO tetap menaruh perhatian besar terhadap dinamika kebijakan global. Perusahaan secara aktif memantau perkembangan tarif serta proses diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, AUTO kini memperluas pasar ekspor ke negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Kawasan ini dinilai memiliki permintaan yang stabil terhadap komponen otomotif. “Kami memperkuat kemitraan global dan menyesuaikan produk dengan standar internasional,” tambah Sophie.

Strategi ekspor Astra Otoparts juga melibatkan perluasan jaringan distribusi dan peningkatan efisiensi operasional. Inovasi dan pemahaman terhadap kebutuhan pasar disebut sebagai faktor penting dalam memperkuat daya saing di tingkat global.

Kinerja Keuangan AUTO Tetap Tumbuh di 2024

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), AUTO mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,38% pada 2024. Laba tersebut mencapai Rp2,03 triliun, naik dari Rp1,84 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan perusahaan juga meningkat 2,28% menjadi Rp19,07 triliun. Penjualan lokal ke pihak ketiga mencapai Rp10,94 triliun. Sementara itu, penjualan ekspor naik menjadi Rp1,61 triliun dari Rp1,50 triliun pada 2023.

Kinerja positif ini memperkuat optimisme AUTO dalam menghadapi tantangan global. Dengan strategi ekspor yang adaptif, perusahaan berharap dapat terus bertumbuh dan mempertahankan posisi sebagai pemain penting di industri komponen otomotif dunia.


Baca Artikel Lainnya di Sini

Jangan lewatkan strategi bisnis dan digital marketing terkini lainnya.
Kunjungi roledu.com untuk informasi menarik dan relevan.

Sumber : Bisnis.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *