Belakangan ini, sejumlah orang kaya di Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai membuka rekening di Swiss. Fenomena ini didorong oleh beberapa faktor yang melibatkan kondisi politik, ekonomi, dan kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.
Salah satu alasan utama adalah kebijakan ekonomi Trump yang berisiko memperburuk kondisi perekonomian global. Salah satunya adalah pengumuman tarif resiprokal terhadap 60 negara pada April 2025. Kebijakan ini memicu perang dagang dengan China yang semakin memperburuk hubungan ekonomi kedua negara, bahkan China diberi tarif hingga 245 persen. Keputusan ini memperburuk prospek perekonomian AS, yang semakin memicu ketidakpastian bagi para investor kaya.
Menurut CEO Alpen Partners International, Pierre Gabris, para taipan Amerika mulai merasa penting untuk mendiversifikasi aset mereka. Banyak dari mereka yang menyadari bahwa memiliki seluruh portofolio dalam bentuk dolar AS dapat berisiko, terutama mengingat potensi pelemahan mata uang tersebut akibat beban utang negara yang terus membengkak. Hal ini mendorong mereka untuk mencari tempat yang lebih aman bagi investasi mereka.
Gelombang Gelombang Peralihan Aset
Fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa periode. Gelombang pertama terjadi pada 2009 ketika Barack Obama terpilih sebagai Presiden AS dan berlangsung selama dua periode hingga 2017. Gelombang kedua terjadi selama pandemi COVID-19, di mana banyak orang kaya mencari perlindungan aset di luar AS. Kini, gelombang ketiga muncul akibat kebijakan tarif Trump yang semakin memperburuk ketidakpastian ekonomi.
Swiss dipilih karena reputasinya sebagai negara netral dengan ekonomi yang stabil, mata uang yang kuat, dan sistem hukum yang dapat dipercaya. Selain itu, banyak orang kaya juga mulai mengalihkan kekayaan mereka dalam bentuk emas fisik, dengan Swiss menjadi pusat penyimpanan dan penyulingan emas.
Fenomena Migrasi Kekayaan ke Swiss
Swiss menjadi tujuan utama bagi orang kaya yang ingin melindungi aset mereka. Beberapa di antaranya bahkan mencari properti atau tempat tinggal di negara ini sebagai opsi cadangan. Bank-bank Swiss pun melaporkan adanya lonjakan permintaan untuk layanan perbankan dari masyarakat AS dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan latar belakang ini, jelas bahwa para orang kaya AS kini berusaha melindungi dan mendiversifikasi kekayaan mereka untuk menghindari ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat akibat kebijakan ekonomi yang berisiko. Langkah ini semakin memperkuat posisi Swiss sebagai tujuan utama bagi para investor global yang mencari tempat aman bagi aset mereka.
Baca artikel lainnya di sini: Roledu
Sumber : cnnindonesia.com