Rumah-rumah dengan taman luas atau kolam renang di Inggris dan Wales berpotensi menghadapi tarif air lebih tinggi, berdasarkan usulan yang diajukan oleh Water UK. Asosiasi ini mewakili 16 perusahaan air dan limbah di wilayah tersebut. Usulan tersebut menjadi bagian dari kontribusi terhadap tinjauan sektor air yang sedang dilakukan oleh Komisi Air Independen, dipimpin oleh mantan Wakil Gubernur Bank of England, Sir Jon Cunliffe.
Saat ini, pemasangan meteran air hanya diwajibkan di area yang dinyatakan “rawan kekeringan” oleh Badan Lingkungan. Sebagian besar rumah tetap membayar biaya tetap, tanpa mempertimbangkan volume air yang digunakan. Sistem ini dianggap tidak mencerminkan konsumsi air secara adil dan mendorong penggunaan air yang berlebihan.
Usulan Penerapan Meteran Air dan Tarif Bertingkat
Dalam dokumen setebal 180 halaman yang diajukan ke Komisi, Water UK mengusulkan dua perubahan besar. Pertama, mewajibkan pemasangan meteran air di semua wilayah. Kedua, menerapkan sistem “block tariffs”, yaitu tarif air per unit yang semakin mahal bagi rumah tangga dengan konsumsi tinggi.
David Henderson, CEO Water UK, mengungkapkan bahwa sekitar 40% penduduk di Inggris belum memiliki meteran air. Menurutnya, hal ini didasarkan pada keyakinan lama bahwa air selalu tersedia melimpah. Namun, dengan adanya perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, pendekatan tersebut dinilai sudah tidak relevan.
“Kami percaya bahwa sistem pembayaran yang adil adalah dengan membayar sesuai jumlah konsumsi, sambil tetap melindungi mereka yang memang membutuhkan lebih banyak air,” ujarnya.
Henderson juga menambahkan bahwa fokus jangka panjang pada tarif murah justru menghambat investasi penting dalam infrastruktur air. Ia mengakui bahwa kenaikan tagihan bukan hal yang menyenangkan, tetapi diperlukan untuk memastikan keberlanjutan layanan air bersih.
Perbaikan Regulasi dan Tindak Lanjut Pemerintah
Selain soal tarif air, Water UK juga menyoroti perlunya memperjelas peran tiga regulator industri, yaitu Ofwat, Badan Lingkungan, dan Inspektorat Air Minum. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas pengawasan sektor air dan memperbaiki kepercayaan publik yang belakangan menurun.
Ofwat dalam pernyataannya menyebutkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk investor, konsumen, dan kelompok lingkungan, untuk mempercepat perubahan menuju sektor air yang lebih berkelanjutan.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan (Defra) menegaskan komitmennya untuk membenahi industri air. Melalui Undang-Undang Air yang baru, pemerintah telah memberlakukan larangan pembayaran bonus kepada pimpinan perusahaan yang mencemari lingkungan serta menerapkan hukuman pidana lebih berat.
Hasil akhir dari tinjauan sektor air ini dijadwalkan akan dirilis pada bulan Juni 2025. Rekomendasi tersebut akan menjadi dasar pembentukan kebijakan air nasional ke depannya.
Baca artikel lainnya:
Ingin tahu lebih banyak tentang dinamika bisnis global dan strategi perusahaan besar?
Baca artikel lainnya di sini
Sumber : Theguardian.com
