Hyundai dan LG Energy Solution meningkatkan investasi sel baterai di Indonesia. Lewat PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, keduanya memperluas kapasitas produksi pabrik di Karawang, Jawa Barat, menjadi 20 gigawatt hour (GWh) per tahun.
Rencana ini diumumkan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani. Ia menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi pabrik HLI Green Power pada Rabu, 30 April 2025. Menurut Rosan, perluasan sudah dimulai dengan pembersihan lahan di area yang lebih luas dari tahap pertama.
“Saya baru dari pabrik HLI Green Power. Investasi bukan hanya berjalan, tapi kini memasuki ekspansi tahap kedua,” kata Rosan.
Pabrik ini dibangun sejak 2021 dan mulai beroperasi pada Juli 2024. Berdiri di atas lahan 319.000 meter persegi, pabrik ini adalah fasilitas sel baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Kapasitas saat ini sebesar 10 GWh per tahun, cukup untuk 150.000 unit mobil listrik.
Ekspansi tahap kedua akan menambah kapasitas menjadi 20 GWh per tahun. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$2,1 miliar, atau sekitar Rp34,85 triliun. Sebelumnya, investasi tahap pertama senilai US$1,1 miliar atau Rp18,46 triliun.
Rosan juga membantah kabar bahwa LG keluar dari megaproyek baterai Indonesia. Ia menegaskan bahwa LG tetap berkomitmen bekerja sama dengan Hyundai. Proyek ini adalah joint venture keempat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional.
“Investasi ini bukti bahwa Indonesia tetap penting dalam strategi global LG dan Hyundai,” ujar Rosan.
Pabrik ini telah menyerap hampir 1.000 tenaga kerja. Jumlah itu diperkirakan bertambah seiring ekspansi. Proyek ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia.
Baca juga artikel menarik lainnya seputar bisnis dan teknologi digital: roledu.com
Sumber : bisnis.com