PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mengumumkan penggabungan usaha pada 30 April 2025. Merger ini bertujuan untuk memperkuat posisi keduanya di pasar pembiayaan nasional. Praktisi industri, Jodjana Jody, menyebut langkah ini sebagai konsolidasi yang menggabungkan kekuatan kedua perusahaan.
Mengoptimalkan Kekuatan di Wilayah Indonesia Timur
Mandala Finance memiliki kekuatan dalam pembiayaan kendaraan roda dua, terutama di wilayah timur Indonesia. Dengan merger ini, Adira Finance dapat memperluas pangsa pasarnya, memanfaatkan jangkauan Mandala yang sudah mapan di sana.
Menurut Jodjana, industri pembiayaan di 2025 diperkirakan tumbuh moderat, meski menghadapi beberapa tantangan. Penurunan daya beli masyarakat, likuiditas ketat, dan suku bunga tinggi menjadi isu utama. Namun, masih ada segmen pasar yang dapat dijangkau.
“Sektor pembiayaan harus cermat dalam memilih segmen yang layak dibiayai,” kata Jodjana. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas booking. Kenaikan Non Performing Financing (NPF) harus diwaspadai oleh perusahaan multifinance.
Dukungan Strategis dari MUFG dalam Merger
Merger ini juga merupakan bagian dari strategi konsolidasi Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), pemegang saham utama Adira. Dengan bergabungnya kedua perusahaan, MUFG berencana memperluas jaringan distribusi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Mandala Finance dengan basis di Indonesia Timur dapat membantu Adira memperluas pasar nasional.
Proses penggabungan kedua perusahaan diperkirakan akan selesai pada 1 Oktober 2025. Total aset gabungan diperkirakan mencapai Rp38,4 triliun. Saat ini, proses merger masih menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemegang saham. Selama masa transisi, operasional kedua perusahaan akan berjalan normal.
Baca Artikel Lainnya di Roledu
Sumber : bisnis.com