Serangan Siber Guncang M&S, Co-op, dan Harrods : Dampak Nyata pada Ritel Inggris

M&S dan Co-op
Sumber Foto : Freepik

Beberapa perusahaan ritel besar di Inggris menjadi korban serangan siber dalam beberapa hari terakhir. Marks & Spencer (M&S), Co-op, dan Harrods terdampak dalam insiden yang berbeda namun terjadi hampir bersamaan. M&S tidak dapat memproses pesanan online sejak 25 April. Gangguan ini terjadi setelah masalah pada sistem pembayaran tanpa kontak dan layanan klik-ambil selama libur Paskah.

Sejak kejadian tersebut, nilai pasar saham M&S anjlok sekitar 700 juta poundsterling (setara $930 juta). Perusahaan belum menyebutkan secara pasti dampak finansialnya, tetapi analis memperkirakan kerugian terus membesar karena mereka kehilangan penjualan produk musim panas.

Kebocoran Data dan Investigasi yang Masih Berjalan

Co-op juga mengonfirmasi adanya pencurian data pribadi anggota lama dan baru, termasuk nama, kontak, dan tanggal lahir. Meskipun belum ada bukti bahwa serangan pada M&S, Co-op, dan Harrods saling terkait, pakar keamanan siber menyebut bahwa lonjakan kasus ini dapat berasal dari peningkatan kewaspadaan pasca-insiden M&S.

Kelompok peretas bernama “Scattered Spider” diduga berada di balik serangan terhadap M&S. Serangan ini mengenkripsi server mereka menggunakan ransomware. Lembaga Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC), Kepolisian Metropolitan, dan Badan Kejahatan Nasional (NCA) kini sedang menyelidiki.

CEO M&S, Stuart Machin, menyampaikan permintaan maaf melalui email kepada pelanggan. Ia menyatakan perusahaan bekerja siang malam untuk memulihkan layanan. Sebagian toko M&S juga melaporkan keterlambatan pasokan makanan dan penarikan lowongan kerja dari situs mereka.

Ancaman Siber Kian Canggih dan Mahal

Helen Dickinson dari British Retail Consortium mengatakan bahwa serangan siber makin rumit dan merugikan. Perusahaan harus mengeluarkan ratusan juta poundsterling setiap tahun demi keamanan sistem mereka.

Richard Horne dari NCSC menyebut kejadian ini sebagai peringatan bagi semua organisasi. Pemerintah Inggris sedang meninjau kebijakan penanganan ransomware agar lebih tegas dan efektif. Matt Western, Ketua Komite Strategi Keamanan Nasional Parlemen, meminta agar pemerintah tidak menyepelekan ancaman ini.


Baca artikel lainnya seputar keamanan data dan strategi digital bisnis di sini: roledu.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *