Shell sedang berdiskusi dengan penasihatnya mengenai kemungkinan mengakuisisi BP. Jika terwujud, ini bisa menjadi salah satu transaksi terbesar dalam industri minyak dan gas, menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber-sumber terpercaya.
Kondisi BP yang Membuat Akuisisi Menarik
Saham BP jatuh lebih dari 30% dalam setahun terakhir. Penurunan ini terkait dengan kurangnya respons positif terhadap rencana transformasi yang dipimpin CEO Murray Auchincloss. Selain itu, penurunan harga minyak global juga berdampak negatif.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, BP mencatatkan penurunan laba hampir 50%. Keuntungan turun dari $2,7 miliar menjadi hanya $1,4 miliar. Hal ini semakin memperburuk posisi BP di pasar saham.
Langkah Selanjutnya dari Shell
Diskusi mengenai akuisisi ini masih di tahap awal. Namun, beberapa sumber mengatakan Shell bisa memilih untuk membeli kembali sahamnya sendiri. CEO Shell, Wael Sawan, menyatakan bahwa saat ini membeli kembali saham adalah pilihan yang lebih baik daripada mengajukan tawaran akuisisi besar.
Sawan juga menyebutkan bahwa perusahaan terus memantau opsi lain yang tersedia. Meskipun akuisisi BP menarik, Shell belum membuat keputusan akhir.
Jika Shell mengakuisisi BP, ini akan menjadi merger terbesar antara dua perusahaan minyak Inggris. Shell memiliki nilai pasar £145,6 miliar, lebih dari dua kali lipat nilai BP yang hanya £55,9 miliar. Namun, merger ini masih perlu dibahas lebih lanjut oleh kedua belah pihak.
Meskipun laba Shell turun 28% di kuartal pertama, perusahaan tetap menunjukkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi analis. Shell mencatatkan laba yang disesuaikan sebesar $5,6 miliar. Sawan menegaskan bahwa fokus Shell adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui disiplin dan efisiensi.
Akuisisi BP oleh Shell bisa mengubah dinamika industri energi. Namun, keputusan final masih belum pasti. BP terus berusaha memperbaiki kinerjanya, sementara Shell mempertimbangkan langkah terbaik untuk masa depan.
Baca Artikel Lainnya di sini: Roledu.com
Sumber : theguardian.com