Membedah Biaya Digital Marketing: Mana Investasi, Mana Beban?

biaya digital marketing
Sumber Foto : Freepik

Tahun 2025 membawa tantangan baru bagi pelaku bisnis digital. Biaya digital marketing terus meningkat, sementara hasil yang diperoleh tidak selalu sebanding jika tidak dikelola dengan cermat. Perubahan algoritma Meta, regulasi ketat dari Google, serta tren baru seperti AI-generated content dan social commerce membuat para marketer harus lebih bijak dalam menyusun strategi.

Pertanyaannya: apa saja yang benar-benar layak dijadikan investasi, dan mana yang hanya membebani budget tanpa hasil nyata?

Artikel ini akan membantu Anda memilah biaya digital marketing yang bernilai jangka panjang dan mana yang perlu direvisi atau dihentikan—dengan sudut pandang strategis yang relevan untuk kondisi sekarang.

Mana yang Masuk Investasi? Ini Komponennya

Biaya marketing bisa menjadi investasi bila menghasilkan dampak jangka panjang dan berkelanjutan. Di era 2025, berikut adalah beberapa area yang layak untuk difokuskan:

1. Pembuatan Konten Berkualitas (Termasuk AI-Enhanced Content)

Konten masih menjadi raja, namun kini dengan bantuan AI seperti ChatGPT, Jasper, atau Canva Magic Write, proses pembuatan konten bisa lebih efisien. Meski begitu, tetap dibutuhkan sentuhan manusia untuk menjaga orisinalitas dan relevansi.

Investasi yang tepat:

  • Artikel blog yang SEO-friendly
  • Video pendek untuk Reels atau TikTok
  • Edukasi berbasis konten seperti how-to, tips, dan studi kasus

Referensi: HubSpot – State of Content Marketing 2025

2. Website dan SEO Lokal

Hasil pencarian kini semakin mengutamakan personalisasi dan konteks lokal. SEO lokal sangat penting bagi UKM yang ingin tampil di Google Maps atau pencarian terdekat.

Tools yang disarankan:

3. Iklan Berbasis Data dan Retargeting

Dengan meningkatnya biaya iklan (CPC dan CPM), strategi retargeting menjadi solusi hemat biaya. Pixel tracking, meskipun terbatas karena aturan privasi, tetap efektif bila digunakan secara etis.

Platform utama:


Mana yang Justru Membebani Bisnis?

Tidak semua strategi digital cocok untuk setiap bisnis. Beberapa aktivitas marketing justru bisa menguras biaya tanpa hasil bila tidak dievaluasi secara berkala.

1. Mengikuti Semua Tren Tanpa Tujuan Jelas

Contoh yang sering terjadi adalah membuat akun di semua platform media sosial tanpa strategi konten yang jelas. Akun menjadi tidak aktif dan gagal membangun keterlibatan.

2. Iklan Tanpa Segmentasi

Menjalankan kampanye iklan tanpa memahami audiens atau tanpa A/B testing adalah bentuk pemborosan. Di tengah kenaikan harga iklan digital, iklan massal tanpa targeting hanya akan menghabiskan anggaran.

3. Langganan Tools yang Tidak Dimaksimalkan

Banyak bisnis berlangganan tools seperti Mailchimp, Hootsuite, atau CRM tertentu, namun tidak menggunakannya secara maksimal. Evaluasi langganan secara berkala sangat penting untuk efisiensi biaya.

Strategi Digital Marketing yang Efisien di 2025

Gunakan Data untuk Ambil Keputusan

AI dan integrasi data analytics menjadi lebih krusial. Tools seperti Google Analytics 4, Hotjar, dan Meta Pixel membantu memahami perilaku konsumen secara mendalam dan akurat.

Optimalkan Social Commerce

Instagram Shop, TikTok Shop, dan live commerce kini menjadi saluran utama penjualan untuk banyak pelaku UKM. Strategi visual dan storytelling menjadi kunci kesuksesan.

Referensi: Statista – Social Commerce Revenue Forecast 2025

Fokus pada Email Marketing dan CRM

Email marketing tetap menjadi saluran dengan ROI tertinggi. Gunakan tools seperti MailerLite, Klaviyo, atau ActiveCampaign untuk mengirim email yang personal dan relevan.


Penutup: Saatnya Evaluasi dan Bertindak Cerdas

Di tengah naiknya biaya digital marketing, kunci utamanya bukan sekadar memangkas pengeluaran, melainkan mengalihkan anggaran ke strategi yang berdampak nyata. Tanyakan pada diri Anda:

  • Apakah strategi ini memberi hasil jangka panjang?
  • Apakah tools yang digunakan benar-benar dimanfaatkan secara optimal?
  • Apakah ada cara lebih efisien untuk menjangkau target audiens?

Mulailah dengan mengaudit aktivitas digital Anda hari ini. Fokuskan pada konten berkualitas, pemanfaatan data, dan membangun hubungan dengan audiens. Di tahun 2025, strategi yang manusiawi dan berbasis data adalah kombinasi yang paling efektif.

Ingin tahu lebih lanjut tentang cara menyusun dashboard kinerja marketing yang terhubung ke laporan keuangan? Nantikan artikel berikutnya hanya di roledu.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *