Ketegangan geopolitik yang terjadi akibat kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap sejumlah negara, berimbas pada operasional PT Pertamina International Shipping (PIS). Menurut Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, meskipun mayoritas aktivitas operasional perusahaan difokuskan di dalam negeri, Indonesia tetap bergantung pada impor energi. Oleh karena itu, distribusi energi, terutama dari kawasan Timur Tengah dan AS, tidak dapat dihindari.
Fluktuasi Geopolitik dan Strategi PIS Menghadapinya
Eka menambahkan bahwa gejolak geopolitik ini dianggap sebagai tantangan jangka panjang yang harus dihadapi oleh perusahaan. Bahkan, beberapa tahun lalu, PIS sudah pernah mengalami situasi serupa. Dalam menghadapi dinamika ini, perusahaan berkomitmen untuk terus memaksimalkan pasar domestik. “Untuk menciptakan perusahaan pelayaran yang kuat, kami perlu memaksimalkan pasar di Indonesia,” ujar Eka dalam acara Media Briefing Indonesia Maritime Week 2025 pada Rabu, 30 April 2025.
Diversifikasi Rute dan Jenis Kargo untuk Menghadapi Gejolak Tarif
Turbulensi geopolitik yang menyebabkan lonjakan tarif pengapalan dinilai Eka sebagai fenomena musiman yang dipengaruhi oleh fluktuasi pasokan dan permintaan global. Untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut, PIS telah mengembangkan strategi yang fokus pada diversifikasi rute dan jenis kargo. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat tetap bertahan di tengah gejolak yang terjadi di pasar global.
Eka juga mengungkapkan bahwa dalam 3 hingga 4 tahun terakhir, PIS mulai memperluas bisnis di luar Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi dalam negeri. Hal ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas pasokan energi bagi Indonesia.
Ketegangan geopolitik global yang dipicu oleh kebijakan tarif AS menjadi tantangan besar bagi PT Pertamina International Shipping. Meskipun begitu, perusahaan sudah mempersiapkan strategi diversifikasi yang melibatkan jenis kargo dan rute pengapalan. Dengan langkah ini, PIS diharapkan dapat bertahan dan tetap menjaga stabilitas pasokan energi untuk Indonesia.
Baca artikel lainnya di sini: roledu.com
Sumber : cnbcindonesia.com