Danantara dan Eramet Jajaki Investasi Smelter Nikel Strategis di Maluku Utara

investasi smelter nikel
Sumber Foto : Freepik

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah menjajaki kemitraan strategis dengan perusahaan tambang asal Prancis, Eramet SA. Keduanya berencana untuk berinvestasi dalam proyek smelter nikel berteknologi high pressure acid leach (HPAL) di kawasan industri Weda Bay, Maluku Utara.

Smelter tersebut memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik dan mayoritas sahamnya saat ini dimiliki oleh Zhejiang Huayou Cobalt Co. asal Tiongkok. Menurut laporan Bloomberg, para pihak berharap bisa menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebelum akhir Mei 2025. Namun, diskusi masih berlangsung dan keputusan akhir belum diambil.

Jika terealisasi, ini akan menjadi proyek besar pertama Danantara di sektor hilirisasi mineral. Investasi ini rencananya akan dilakukan melalui MIND ID, holding BUMN tambang.

Minat Huayou Meningkat, Eramet Siap Perluas Investasi

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya telah diundang oleh Eramet untuk berpartisipasi dalam proyek hilirisasi di Weda Bay. Selain itu, Huayou Cobalt juga menunjukkan ketertarikan untuk memperluas investasinya di Indonesia. Minat ini muncul setelah LG Energy Solution dari Korea Selatan mundur dari proyek besar baterai nasional.

Rosan menjelaskan bahwa Huayou telah menggelontorkan investasi sebesar US$8,8 miliar (sekitar Rp147 triliun) di Indonesia. Perusahaan tersebut bahkan menyampaikan potensi tambahan investasi hingga US$20 miliar (Rp335 triliun). Ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia semakin menarik bagi investor global di sektor energi hijau dan baterai kendaraan listrik.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Eramet juga menunjukkan minat untuk bermitra dengan perusahaan lokal dalam sektor mineral kritis. Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh CEO Eramet, Christel Bories, saat bertemu Airlangga di KBRI Paris, awal Maret lalu.

Langkah kolaboratif ini menunjukkan arah baru bagi Danantara dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok industri kendaraan listrik global.


Baca juga artikel menarik seputar isu global dan digital marketing di sini: roledu.com

Sumber : bisnis.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *