Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja dalam skala besar. Kali ini, sekitar 200 karyawan dari divisi bisnis global diberhentikan sebagai bagian dari langkah restrukturisasi internal. Divisi tersebut dikenal sebagai ujung tombak dalam hal penjualan dan kemitraan Google di berbagai pasar internasional.
Menurut laporan dari The Information, kabar pemutusan hubungan kerja ini berasal dari sumber internal perusahaan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kolaborasi lintas tim dan mempercepat pelayanan kepada pelanggan.
Langkah PHK ini merupakan kelanjutan dari gelombang pemutusan kerja yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan. Tahun lalu, Alphabet—induk perusahaan Google—mengumumkan pemangkasan 12.000 posisi secara global. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 6% dari total tenaga kerja mereka pada saat itu. Hingga akhir Desember 2024, Alphabet tercatat memiliki lebih dari 183.000 karyawan di seluruh dunia.
Fokus Bergeser ke AI dan Efisiensi Operasional
Perubahan ini terjadi di tengah pergeseran strategi perusahaan teknologi besar yang kini memprioritaskan investasi pada kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data. Sementara itu, sektor bisnis lainnya mulai mengalami pengurangan anggaran.
Sebagai catatan, ini bukanlah satu-satunya PHK yang dilakukan Google tahun ini. Pada bulan sebelumnya, ratusan pekerja dari unit platform dan perangkat—termasuk divisi Android, Pixel, dan peramban Chrome—juga terkena dampak pemangkasan.
Fenomena serupa juga terjadi di perusahaan teknologi lainnya. Meta, misalnya, memutuskan hubungan kerja dengan sekitar 5% staf yang dinilai kurang produktif, sambil mempercepat perekrutan di sektor AI dan machine learning. Microsoft juga memangkas sekitar 650 posisi di divisi Xbox. Amazon ikut memangkas tim dari berbagai unit, termasuk tim komunikasi, dan Apple dikabarkan memberhentikan sekitar 100 pekerja dari layanan digitalnya pada tahun lalu.
Pergerakan ini menandakan adanya perubahan besar dalam prioritas industri teknologi. Fokus utama kini beralih pada otomatisasi, efisiensi operasional, dan penguatan inovasi di bidang AI.
Bagi para profesional teknologi di Indonesia, dinamika ini menjadi pengingat penting: keahlian dalam AI dan data science kini menjadi aset utama, seiring dengan meningkatnya kompetisi dan perubahan arah bisnis secara global.
Ingin tahu solusi digital lainnya untuk bisnis Anda?
Baca artikel menarik lainnya di sini: Blog Resmi Kami
Sumber : okezone.com