Scopely Inc. resmi mengakuisisi hak atas game Pokémon Go dari Niantic Inc. Nilai kesepakatan ini mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 57,5 triliun, menurut laporan Bloomberg. Namun, akuisisi tersebut tidak mencakup seluruh perusahaan. Hanya lini produk tertentu yang berpindah tangan, seperti Pokémon Go, Pikmin Bloom, dan Monster Hunter Now. Tim pengembang dari ketiga game ini juga turut bergabung ke dalam struktur Scopely.
Scopely merupakan perusahaan game asal Amerika Serikat. Kini, perusahaan ini berada di bawah naungan Savvy Games Group, anak usaha dari Public Investment Fund (PIF) milik Arab Saudi. Informasi terbaru dari akuisisi tersebut menegaskan bahwa kesepakatan hanya mencakup sebagian kepemilikan, bukan seluruh unit bisnis Niantic.
Fokus Bisnis Baru dan Masa Depan Pokémon Go
Ed Wu, selaku SVP Pokémon Go, menyatakan bahwa game ini akan terus dikembangkan. Ia menegaskan, misi utama Pokémon Go—menghubungkan orang lewat eksplorasi dunia nyata—tetap menjadi prioritas. Dukungan dari Scopely disebut akan memperkuat pengembangan konten dan infrastruktur teknis Pokémon Go ke depan.
Di luar tiga game yang diakuisisi, judul lain seperti Ingress Prime dan Peridot tidak termasuk dalam kesepakatan. Keduanya masih dikelola oleh CEO Niantic, John Hanke. Unit bisnis yang tidak dijual kini membentuk entitas baru bernama Niantic Spatial.
Niantic Spatial akan berfokus pada pengembangan teknologi pemetaan digital dan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini ditargetkan untuk industri seperti manufaktur, logistik, pendidikan, hingga pariwisata. Pendanaan awal untuk entitas ini mencapai 250 juta dolar AS. Rinciannya: 200 juta dolar AS berasal dari Niantic dan 50 juta dolar AS berasal dari Scopely.
Scopely sendiri telah dikenal di industri game mobile sejak berdiri pada 2011. Portofolionya mencakup berbagai game populer seperti Marvel Strike Force, Monopoly Go!, Star Trek Fleet Command, hingga Stumble Guys. Dengan pengalaman tersebut, Scopely diharapkan mampu membawa inovasi baru untuk Pokémon Go dan dua game lainnya.
Ingin tahu berita dan insight menarik lainnya seputar industri teknologi dan digital marketing?
Baca artikel lainnya di sini: Kunjungi blog kami
Sumber : kompas.com