Samsung Akuisisi FläktGroup Rp27,7 Triliun, Perkuat Bisnis Pendingin untuk AI dan Data Center

FläktGroup
Sumber Foto : Freepik

Samsung Electronics mengumumkan akuisisi perusahaan pendingin asal Jerman, FläktGroup, senilai 1,5 miliar euro atau sekitar Rp27,7 triliun. Perusahaan membeli FläktGroup dari Triton, pemilik sebelumnya yang merupakan firma ekuitas swasta. Akuisisi ini menjadi yang terbesar bagi Samsung dalam delapan tahun terakhir.

FläktGroup dikenal sebagai penyedia sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) untuk sektor industri dan komersial. Lewat akuisisi ini, Samsung ingin memperkuat lini produk mereka untuk mendukung pertumbuhan data center dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Samsung menyebut sektor pusat data memiliki hambatan tinggi dalam hal masuk pasar. Diperlukan pengalaman rantai pasok global serta solusi desain yang efisien untuk bisa bersaing.

Dalam pernyataan resminya yang dikutip Reuters (14/5/2025), Samsung memperkirakan proses akuisisi ini akan rampung pada akhir tahun 2025.

Analis: Samsung Masih Main Aman

Langkah ini muncul setelah pernyataan Ketua Samsung, Jay Y. Lee, dalam rapat pemegang saham pada Maret lalu. Saat itu, ia menyatakan bahwa perusahaan sedang mencari akuisisi yang “bermakna” untuk mengejar peluang di pasar AI, di mana Samsung tertinggal dari Nvidia.

Namun, analis menilai akuisisi ini masih tergolong konservatif. Greg Roh, Kepala Riset Hyundai Motor Securities, menyebut akuisisi FläktGroup oleh Samsung lebih bertujuan memperkuat lini alat rumah tangga. “Ini bukan kesepakatan besar yang ditunggu pasar,” ujarnya.

Reaksi pasar juga cenderung datar. Saham Samsung hanya naik 0,7 persen, mengikuti pergerakan indeks Kospi.

Langkah Akuisisi Sebelumnya

Samsung terakhir kali melakukan akuisisi besar pada 2017 ketika membeli Harman Industries, perusahaan elektronik otomotif asal AS, dengan nilai 8 miliar dolar AS. Harman sendiri baru-baru ini mengakuisisi unit audio milik Masimo seharga 350 juta dolar AS. Menurut Samsung, sektor audio, pendingin udara, teknologi medis, dan robotika menjadi motor pertumbuhan baru.

Selain itu, pada akhir 2024, Samsung menambah kepemilikan di Rainbow Robotics, perusahaan robotik asal Korea Selatan, senilai Rp3,1 triliun. Tahun lalu, mereka juga menjalin usaha patungan dengan Lennox, perusahaan HVAC asal Amerika Serikat.

Samsung bahkan sempat disebut sebagai salah satu penawar aset HVAC milik Johnson Controls International. Namun, aset tersebut akhirnya dimenangkan oleh Robert Bosch dengan nilai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp132 triliun.

Mengarah ke Masa Depan Pendingin AI

Akuisisi FläktGroup oleh Samsung menunjukkan arah strategis menuju masa depan sistem pendingin yang efisien. Sistem ini penting bagi keberlanjutan data center yang menopang teknologi AI. Dengan pengalaman FläktGroup dan jangkauan global Samsung, kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan solusi inovatif dan kompetitif secara global.


Ingin tahu lebih banyak strategi bisnis dan teknologi terbaru?
Baca artikel lainnya di sini: Blog kami

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *