Tarik Ulur Trump: Perang Tarif, Hollywood, dan Kebijakan yang Berubah-ubah

Kebijakan Perdagangan
Sumber Foto : Freepik

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memasuki Gedung Putih dengan janji mengubah tatanan ekonomi lama yang menurutnya telah mengecewakan jutaan warga. Namun, rencana konkret tentang bagaimana pemerintahannya akan “membuat Amerika hebat kembali” tampaknya terus berubah, bahkan dalam hitungan hari.

Pekan ini disebut Trump sebagai momen penting dalam masa jabatan keduanya, saat ia mengumumkan kesepakatan dagang pertama sejak kembali menjabat. Kesepakatan ini melibatkan Inggris dan diproses dengan pembicaraan cepat. Namun, sikap pemerintah terhadap isu-isu seperti tarif barang, industri film, hingga perjanjian dagang global berubah begitu cepat, sering kali hanya seiring dengan unggahan di media sosial sang presiden.

Perubahan Sikap yang Membingungkan Dunia Usaha

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang tidak populer di lingkaran Trump, mengomentari kondisi ini dengan keprihatinan. “Tingkat ketidakpastian sangat tinggi,” ujarnya. “Pelaku bisnis dan pasar hanya bisa menunggu dan melihat arah kebijakan berikutnya.”

Contohnya adalah tarif pada produk bayi. Sebagian besar kereta bayi yang dijual di AS dibuat di Tiongkok, dan sejak tarif impor dinaikkan, harga produk ini melonjak. Saat diwawancarai NBC News, Trump membela diri dengan menyebut harga bahan bakar—yang menurutnya turun—lebih penting. “Harga bensin ribuan kali lebih penting daripada kereta bayi,” tegasnya.

Namun hanya beberapa hari kemudian, Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan kepada Kongres bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan pengecualian tarif untuk produk-produk bayi seperti kereta dorong, tempat tidur bayi, dan kursi mobil anak.

Hollywood dan Tarif Film: Kebijakan yang Tak Konsisten

Pekan ini juga menyoroti perhatian mendadak Trump terhadap industri perfilman. Dalam unggahan di Truth Social, ia menyatakan kekhawatirannya bahwa Hollywood “sekarat dengan cepat” dan mengusulkan tarif 100% untuk film asing. Ia menilai produksi film di luar negeri mengancam keamanan nasional dan merugikan industri domestik.

Namun kebijakan ini pun tidak bertahan lama. Pada hari berikutnya, juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, menyatakan belum ada keputusan final, dan pemerintah masih “mengeksplorasi berbagai opsi.”

Deal atau Tidak Deal: Strategi Dagang yang Membingungkan

Trump, yang dikenal lewat bukunya The Art of the Deal, justru mengeluhkan fokus media terhadap perjanjian dagang. Ia menegaskan bahwa tarif kini menjadi fokus utama pemerintahannya. “Perusahaan luar negeri harus membayar jika ingin berjualan di AS. Anggap saja kita ini toko mewah,” ujarnya.

Meski demikian, sehari kemudian, Trump kembali mengumumkan bahwa perjanjian dagang dengan Inggris hanyalah permulaan dari serangkaian kesepakatan besar. Padahal, kesepakatan tersebut belum selesai sepenuhnya. Baik Trump maupun Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengakui masih ada detail yang perlu dirampungkan.

Hubungan Dagang AS-Tiongkok: Dari Perang Tarif ke Meja Perundingan

Tiongkok menjadi target utama kebijakan perdagangan Trump. Ia meningkatkan tarif barang-barang asal Tiongkok hingga 145%, menyatakan bahwa pengorbanan konsumen Amerika sepadan dengan tujuan menekan Beijing. “Mereka menipu kita selama ini,” kata Trump.

Namun, arah kebijakan kembali berubah. Menteri Keuangan AS dikirim ke Jenewa untuk membuka pembicaraan baru dengan Tiongkok. Meski Trump menyatakan bahwa keputusan akhir berada di tangan Bessent, ia tetap memberikan “saran” dengan menyebut bahwa tarif 80% sudah cukup.

Dengan pola kebijakan yang mudah berubah, baik pelaku bisnis maupun negara mitra dibuat bingung. Hari ini kebijakan diumumkan, esok bisa berubah arah. Dalam lanskap global yang semakin terhubung, kebijakan perdagangan Trump tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga membawa implikasi global yang besar.


Baca artikel lainnya seputar tren ekonomi dan kebijakan global di sini: roledu.com/artikel

Sumber : theguardian.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *