China Cabut Boikot Boeing: Efek Damai Dagang Xi Jinping dan Donald Trump

boikot Boeing
Sumber Foto : Freepik

China resmi mencabut kebijakan boikot terhadap pesawat Boeing. Langkah ini menyusul tercapainya kesepakatan damai antara Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump. Kesepakatan tersebut dianggap sebagai titik balik dalam hubungan dagang kedua negara yang sempat memanas akibat perang tarif.

Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah Tiongkok mulai memberi arahan kepada maskapai dan instansi terkait. Mereka menyatakan bahwa pengiriman pesawat produksi Amerika Serikat, khususnya dari Boeing, kini boleh dilanjutkan. Meski demikian, hingga kini Boeing maupun Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) belum memberikan pernyataan resmi. Reuters mencatat bahwa pihak Boeing menolak memberikan komentar.

Langkah ini muncul setelah pertemuan antara delegasi kedua negara di Jenewa, Swiss, pada Senin (12/5). Xi Jinping dan Donald Trump sepakat menunda eskalasi perang tarif selama 90 hari. Keputusan ini diambil sebagai strategi untuk menurunkan ketegangan dan membuka peluang negosiasi lebih lanjut.

Dampak Kesepakatan Dagang terhadap Industri Penerbangan

Ketegangan dagang bermula dari kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap barang-barang China. Tarif impor meningkat drastis hingga 245 persen setelah China memberikan respons balasan. Sebagai bentuk retaliasi, Beijing menetapkan tarif sebesar 125 persen untuk produk-produk asal AS.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut kedua negara berhasil mewakili kepentingan nasional masing-masing. Ia menyatakan bahwa AS akan terus bergerak menuju perdagangan yang lebih seimbang.

Sebagai hasil perundingan, AS setuju menurunkan tarif tambahan atas produk China dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, China memangkas tarif atas barang-barang asal AS dari 125 persen menjadi 10 persen.

Sebelum kesepakatan ini, pemerintah China telah menghentikan pengiriman pesawat dari Boeing. Boikot ini berdampak pada tiga maskapai terbesar di Tiongkok yang sebelumnya dijadwalkan menerima puluhan unit pesawat antara 2025 hingga 2027. Air China memesan 45 unit, China Eastern Airlines 53 unit, dan China Southern Airlines sebanyak 81 unit.

Pencabutan boikot Boeing ini menjadi sinyal positif bagi pemulihan hubungan dagang kedua negara. Selain itu, langkah ini juga membawa harapan baru bagi stabilitas industri penerbangan global yang selama ini terdampak konflik tarif.


Baca Artikel Lainnya:

Ingin tahu lebih banyak perkembangan bisnis dan ekonomi global?
Baca artikel lainnya di sini

Sumber : cnnindonesia.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *