Danone meluncurkan protein shake terbaru di bawah merek yogurt Oikos. Produk ini hadir menyusul popularitas produk serupa dari pesaing seperti Fairlife dan Chobani. Peluncuran ini juga mengikuti tren konsumsi protein yang meningkat, khususnya di kalangan pengguna obat penurun berat badan seperti Wegovy.
Shane Grant, Wakil CEO Global Danone, mengatakan perusahaan menargetkan pasar protein shake senilai 7 miliar dolar AS di Amerika Serikat. “Tiga perempat konsumen AS menginginkan asupan protein lebih tinggi dalam diet mereka,” ujarnya. Ia menambahkan, penggunaan obat GLP-1 mempercepat tren ini.
Danone menghabiskan waktu sekitar satu tahun mengembangkan produk ini. Protein shake baru dijual dengan harga $3,69 per botol. Produk ini juga mengandung lima gram serat khusus yang baik untuk kesehatan pencernaan. Hal ini menambah nilai produk di mata konsumen yang semakin peduli dengan nutrisi.
Konsumsi protein meningkat karena pengguna obat penurun berat badan disarankan makan lebih banyak protein untuk menjaga massa otot. Tren ini mendorong produsen besar seperti Nestle dan Conagra untuk menawarkan produk tinggi protein. Mereka juga memperbarui label produk lama agar sesuai kebutuhan konsumen.
Produsen minuman seperti Coca-Cola melalui merek susu ultra-filtered Fairlife juga mencatat pertumbuhan signifikan. Meskipun produk mereka tidak khusus untuk pengguna GLP-1, penjualannya terus meningkat. Selain itu, produsen minuman energi Celsius mengakuisisi Alani Nu, pembuat protein shake populer, pada Februari lalu.
Grant juga menyebut kampanye “Make American Healthy Again” dari Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. menjadi pendorong tren makanan sehat. Danone memakai influencer media sosial untuk memasarkan produk barunya ini.
Baca artikel lainnya di sini:
Temukan berbagai artikel menarik seputar tren pasar dan strategi bisnis terbaru hanya di roledu.com/artikel
Sumber : reuters.com