Meskipun sentimen konsumen Jerman masih negatif, permintaan untuk belanja online terus meningkat. Asosiasi perdagangan HDE baru-baru ini menaikkan proyeksi pendapatan ritel online di Jerman untuk tahun 2025 menjadi 92,4 miliar euro atau setara 103,6 miliar dolar AS. Ini berarti pertumbuhan sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan awal yang sebesar 3%.
Secara keseluruhan, pendapatan ritel Jerman pada 2024 tumbuh 1,1% secara riil setelah disesuaikan dengan efek musiman. “Setelah beberapa tahun lesu, ritel online kembali menjadi motor utama pertumbuhan di sektor ritel Jerman,” ujar Stephan Tromp, Wakil Kepala HDE, dalam pernyataannya.
Peningkatan paling signifikan terlihat pada penjualan online untuk produk makanan dan barang kebutuhan sehari-hari seperti obat-obatan dan produk toko obat. Hal ini menandai perubahan tren konsumsi yang semakin mengarah ke belanja daring.
Meski harapan stimulus ekonomi dari pemerintahan baru mulai mengangkat sentimen konsumen, faktor ketegangan perdagangan dan perlambatan ekonomi masih membebani daya beli masyarakat. Dalam kondisi ini, konsumen Jerman justru semakin sering berbelanja dari platform e-retail asal China seperti Temu dan Shein.
Kedua perusahaan ini memperkuat fokus mereka pada pasar Eropa. “Karena kebijakan tarif di Amerika Serikat, pasar AS menjadi kurang menarik bagi mereka. Oleh sebab itu, mereka mengarahkan strategi ke Eropa,” jelas Tromp.
Untuk informasi lebih lengkap tentang tren ritel dan strategi digital marketing,
baca artikel lainnya di sini: roledu.com/artikel
Sumber : reuters.com