Hampir 237 ribu properti di Inggris dan Wales dimiliki oleh pemilik properti tersembunyi yang menyembunyikan identitasnya melalui struktur trust yang sulit dilacak. Total nilai properti ini mencapai lebih dari £64 miliar. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa trust menjadi sarana utama bagi kleptokrat dalam menyembunyikan kekayaan mereka di Inggris.
Pemerintah Inggris meluncurkan register pada Agustus 2022 yang memuat data properti yang dimiliki melalui badan offshore. Register ini mengungkap sejumlah pemilik tidak dikenal, termasuk tokoh ternama Inggris, warga Rusia yang terkena sanksi, keluarga kerajaan Teluk, dan pihak dari negara Tiongkok.
Namun, banyak pemilik properti tersembunyi masih memanfaatkan trust atau perusahaan milik trust untuk mengaburkan identitas mereka. Riset Transparency International mencatat ada sekitar 236.500 properti yang kepemilikannya disembunyikan di balik struktur trust ini.
Trust dan Risiko Penyalahgunaan Aset
Transparency International memperingatkan bahwa kondisi ini memungkinkan individu kaya, termasuk yang terlibat korupsi, melindungi aset dari pengawasan. Laporan pemerintah juga menunjukkan trust menghambat penegakan sanksi terhadap warga Rusia, karena kekayaan dapat disembunyikan dan dipindahkan dengan mudah.
Joe Powell, anggota parlemen Partai Buruh dan ketua kelompok lintas partai soal korupsi dan pajak, menyatakan, “Trust menjadi kendaraan utama bagi kleptokrat untuk menyembunyikan kekayaan ilegal dan menghindari pengawasan.” Di Royal Borough of Kensington dan Chelsea, sekitar 40% properti milik warga asing berada di bawah trust.
Ia menegaskan bahwa pemerintah sudah membuat kemajuan melawan korupsi, namun trust masih jadi titik buta dalam kerangka transparansi. Celah ini mendorong kepemilikan tertutup dan melemahkan upaya pemberantasan korupsi. Menutup celah kepemilikan trust akan mendukung ambisi Inggris menjadi pemimpin anti-korupsi global.
Transparency International juga mengungkap kasus sebuah apartemen mewah di London senilai £61 juta yang terkait dengan pasangan oligarki Rusia. Properti ini tidak dibekukan oleh pemerintah Inggris, meskipun aset serupa di Prancis sudah dibekukan.
Margot Mollat, peneliti senior Transparency International, mengatakan, “Trust adalah pilihan utama bagi mereka yang ingin menyembunyikan aset dan menghindari sanksi. Inggris harus segera menyelesaikan masalah trust jika ingin menjadi pusat anti-korupsi dunia.”
Saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan membuka akses layanan pendaftaran trust bagi pihak ketiga, khususnya lembaga penegak hukum.
Baca artikel lain yang menarik dan informatif di sini:
roledu.com/artikel
Sumber : theguardian.com