Skandal Kontaminasi Air Minum: Anglian Water Didenda Rp28 Miliar karena Lalai Lindungi Konsumen

kontaminasi air minum
Sumber Foto : Freepik

Skandal Kontaminasi Air Minum Terbesar di Inggris, Anglian Water Didenda Rekor

Kasus kontaminasi air minum kembali mengguncang Inggris. Anglian Water, penyedia air untuk wilayah timur negara tersebut, dijatuhi denda sebesar £1,42 juta (sekitar Rp28 miliar) oleh Pengadilan Mahkota Northampton. Denda ini diberikan setelah ditemukan kelalaian serius dalam menjaga kualitas air yang berdampak pada 1,3 juta warga.

Antara Juni hingga Desember 2021, Anglian Water terbukti menggunakan pelapis berbahan plastik ilegal pada pipa di dalam lima tangki air minum di empat lokasi. Material tersebut tidak disetujui oleh regulator dan akhirnya terurai menjadi serpihan dan bubuk, lalu masuk ke dalam jaringan pasokan air minum.

Setelah menyadari kesalahan tersebut, perusahaan melapor ke Drinking Water Inspectorate (DWI) dan mengakui lima pelanggaran terhadap Regulasi Kualitas Air Minum 2016.

Investigasi Bongkar Masalah Manajemen Internal

Selain penggunaan material terlarang, penyelidikan juga menemukan lemahnya pengawasan internal perusahaan. Beberapa tangki tetap digunakan meskipun perusahaan tahu material yang dipakai tidak memenuhi standar. Masalah lain termasuk kurangnya pelatihan staf dan pengawasan rantai pasok.

“Kami bertindak cepat untuk memastikan semua bahan yang tidak sesuai telah dihapus. Tujuannya, agar masyarakat kembali percaya pada kualitas pasokan air mereka,” kata Marcus Rink, Kepala Inspektur DWI.

Menteri Lingkungan Steve Reed menilai insiden ini sangat memalukan.

“Kontaminasi air minum, sekecil apa pun, tidak bisa diterima. Denda besar ini menunjukkan bahwa pelanggaran seperti ini adalah kriminal dan akan dihukum.”

Anglian Water Minta Maaf dan Klaim Telah Berbenah

Anglian Water menyatakan permintaan maafnya dan menyebut pihaknya telah melakukan investasi besar untuk memperbaiki sistem dan prosedur. Mereka juga mengklaim tidak ada bukti nyata bahwa air benar-benar tercemar atau membahayakan konsumen.

“Kami belum pernah diproses secara hukum terkait air minum selama lebih dari 20 tahun. Meski begitu, kami menerima keputusan ini dan telah membagikan pembelajaran dari kasus ini ke seluruh industri,” ujar juru bicara perusahaan.

Para ahli independen dan Badan Kesehatan Inggris (UKHSA) menilai risiko terhadap masyarakat tergolong sangat rendah.

Insiden Serupa di Devon Picu Kekhawatiran Nasional

Insiden ini mengingatkan publik pada krisis lain yang terjadi tahun lalu di Devon. Saat itu, ribuan warga jatuh sakit karena air mereka terkontaminasi parasit cryptosporidium. Sekitar 16.000 rumah harus merebus air selama sebulan. Sekolah dan bisnis pun sempat tutup sementara.

Kekhawatiran meningkat setelah diketahui bahwa Inggris saat ini tidak memiliki laboratorium bersertifikat untuk menguji material pengolahan air. Hal ini menyebabkan fasilitas desalinasi milik Thames Water tidak dapat beroperasi karena tidak bisa menguji membran baru yang dibutuhkan.


Baca juga artikel terkait tentang lingkungan dan regulasi bisnis di sini: roledu.com/artikel

Sumber : theguardian.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *