AI Anthropic Bisa Bekerja Selama 7 Jam Tanpa Henti, Siap Gantikan Pekerjaan Rutin

AI Anthropic
Sumber Foto : Freepik

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan semakin pesat. Startup AI Anthropic memperkenalkan model terbarunya yang dapat bekerja hampir selama tujuh jam berturut-turut tanpa intervensi manusia. Inovasi ini membuka peluang agar AI tidak hanya membantu menyelesaikan tugas singkat, tapi juga menjalankan proyek kompleks sepanjang hari kerja.

Model terbaru yang dinamakan Opus 4, diluncurkan bersamaan dengan Claude Sonnet 4, sebuah AI serbaguna untuk penggunaan umum. Opus 4 mampu menangani pekerjaan yang lebih besar dan rumit, bekerja secara mandiri selama durasi mendekati satu shift kerja penuh. Meski belum sepenuhnya menyamai pola kerja manusia yang kerap berpindah-pindah tugas, kemampuan ini menandai kemajuan signifikan.

AI Anthropic untuk Otomatisasi Tugas Rutin

Menurut Scott White, product lead Anthropic, AI ini didesain untuk membantu mengotomatisasi pekerjaan rutin yang memakan waktu hingga 30% aktivitas kerja sehari-hari. Contohnya, seorang marketer dapat menggunakan Opus 4 untuk menganalisis data iklan dari Facebook dan Google, membandingkan hasil kedua kampanye, serta memberikan rekomendasi strategi baru berdasarkan analisis tersebut.

“AI ini memiliki kemampuan berpikir dan mempertimbangkan secara mendalam dalam waktu lama. Ia juga dapat menggunakan berbagai alat bantu untuk melihat masalah dari perspektif berbeda sehingga mampu menggerakkan proyek ke depan,” jelas White.

Anthropic yang didukung oleh Amazon dan Google, hadir di tengah gelombang investasi besar perusahaan pada AI generatif. Data dari Menlo Ventures menunjukkan peningkatan pengeluaran perusahaan untuk teknologi ini hingga enam kali lipat pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Anthropic sendiri mengklaim telah memperluas pangsa pasar dan mulai menyaingi dominasi OpenAI dalam layanan AI bisnis.

Dampak AI Terhadap Dunia Kerja dan Masa Depan

Selain Anthropic, perusahaan teknologi besar juga meluncurkan produk AI canggih. Google membuka akses publik untuk Jules, alat coding otomatis mereka, sedangkan Microsoft memperkenalkan asisten coding baru di platform Github. Apple kabarnya juga bekerja sama dengan Anthropic untuk mengembangkan alat yang mampu menulis dan menguji kode secara otomatis.

Namun, kemajuan AI ini juga memicu kekhawatiran terkait dampaknya terhadap lapangan pekerjaan. Laporan Forum Ekonomi Dunia menyebut 41% perusahaan berencana memangkas jumlah pekerja seiring peran AI yang semakin besar. Aneesh Raman dari LinkedIn juga memperingatkan risiko kehilangan pekerjaan di level pemula akibat otomatisasi.

Meski demikian, Anthropic memandang AI sebagai alat yang dapat mendukung pengembangan karier pekerja di luar bidang pendidikan formal mereka. “Misalnya, insinyur yang bisa mendesain mockup visual tanpa pelatihan desain berkat bantuan AI,” kata White. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan pembuat kebijakan dalam menghadapi perubahan ini.


Baca artikel lainya di sini:
Temukan wawasan menarik seputar teknologi dan digital marketing di Roledu.

Sumber : cnn.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *