Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini menjadi fondasi penting dalam transformasi strategi pemasaran AI di Indonesia. Data dari MMA Global Indonesia menunjukkan, 38% pemasar masih dalam tahap percobaan menggunakan AI. Sementara itu, 16% sudah mulai mengaplikasikannya dalam bisnis.
Acara Marketing Enthusiast Community (MEC) Meetup bertajuk “AI for Marketers” diadakan oleh Binus University, Binus Business School, dan MEC. Para praktisi industri berbagi pandangan tentang peran AI dalam pemasaran. Untung, Chief Marketing Officer Biensi Fesyenindo yang mengelola merek fashion Charles & Keith serta Pedro, menyampaikan bahwa AI bukan hanya alat. AI adalah mitra strategis yang membantu menciptakan pengalaman pelanggan lebih relevan dan berdampak.
Windaryatno, Vice President of Marketing & Growth LinkAja, menegaskan bahwa penggunaan AI bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. “Data yang diolah AI membuat kami bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Hal ini meningkatkan layanan personal kepada pengguna,” ujarnya.
Glenn Karela, Ketua dan pendiri MEC, menjelaskan bahwa MEC Meetup membantu mahasiswa memahami teori sekaligus membangun jaringan dengan praktisi. Ini mempersiapkan mereka lebih baik menghadapi dunia kerja yang dinamis.
Aldridge Christian Seubelan dari Binus University menegaskan komitmen kampusnya untuk memperkuat kolaborasi akademisi dan industri. Tujuannya agar mahasiswa menjadi talenta unggul sesuai kebutuhan pasar global. Ini penting di tengah cepatnya transformasi digital dan perkembangan strategi pemasaran AI.
Selain talkshow, acara juga menyediakan sesi networking. Peserta bisa berdiskusi langsung dengan pembicara dan memperluas jaringan profesional di bidang pemasaran berbasis teknologi.
Baca artikel lainnya di sini:
Dapatkan insight menarik seputar pemasaran digital dan transformasi bisnis di roledu.com/artikel.
Sumber : investor.id