Temu Ditekan Global: Bagaimana Perang Dagang AS-China Mengubah Wajah E-commerce Murah

Temu di Amerika
Sumber Foto : Freepik

Platform e-commerce asal Tiongkok, Temu, semakin menghadapi tantangan berat di berbagai negara. Setelah sebelumnya diblokir di Indonesia pada Oktober 2024, kini perusahaan tersebut juga terkena dampak dari ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu menilai kehadiran Temu dapat mengganggu ekosistem UMKM lokal. Menteri Budi Arie Setiadi menyebut aplikasi ini menimbulkan keresahan di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil.

Namun hambatan bagi Temu tidak berhenti di situ. Sejak awal Mei 2025, administrasi Donald Trump mulai memberlakukan kebijakan yang secara langsung memukul operasional Temu di Amerika. Mengutip laporan Wired, Temu kini harus menghapus semua daftar produk dari China di platform versi Amerika mereka. Hal ini merupakan imbas dari penerapan tarif tinggi dalam perang dagang yang kembali memanas.

Temu menjelaskan bahwa bisnisnya di Amerika kini sedang melakukan penyesuaian. Platform tersebut akan lebih berfokus pada penjual dan pengiriman lokal. “Meski ada penyesuaian operasional, kebijakan harga untuk konsumen Amerika tidak berubah,” jelas pihak Temu dalam pernyataan resminya.

Dampak Tarif Baru dan Pajak Paket Kecil

Sebelumnya, Temu sempat menaikkan harga produk asal China dan mencoba menerapkan biaya impor bagi konsumen Amerika sebagai solusi. Namun pendekatan ini justru mengundang kritik tajam dari pemerintahan Trump. Akhirnya, keputusan tegas diambil: produk asal China tidak lagi ditampilkan kepada pengguna di AS.

Masalahnya tak berhenti di situ. Pemerintah AS kini juga menghapus ketentuan bebas pajak untuk paket berisi barang kecil dengan nilai di bawah 800 dolar AS. Artinya, semua paket dari China akan dikenai pajak, tanpa terkecuali. Bahkan tarif yang dikenakan bisa mencapai 145 persen.

Langkah ini tak hanya menyulitkan Temu, tapi juga sejumlah platform besar seperti Shein, AliExpress, dan bahkan Amazon yang mengandalkan barang murah dari China. Konsumen dan pelaku bisnis retail di Amerika pun ikut terdampak. Misalnya, sektor musiman seperti dekorasi Natal sangat bergantung pada rantai pasok dari China.

Meski menghadapi tekanan besar di Amerika, para analis seperti Louise Matsakis dan Zeyi Yang dari Wired menyatakan bahwa Temu tidak terlalu merugi dengan penutupan sebagian pasar AS. Temu masih memiliki pasar yang luas di negara-negara lain.

Namun, yang justru akan paling terdampak adalah toko-toko Amerika yang selama ini sangat mengandalkan pasokan barang dari China untuk menjaga harga tetap rendah dan persediaan tetap tersedia.


Baca Artikel Lainnya:

Tertarik membaca lebih banyak insight seputar bisnis digital dan isu global terbaru?
Kunjungi artikel lainnya di sini

Sumber : detik.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *