Paywatch mengumumkan pembukaan kantor kedua di Indonesia yang berlokasi di Bali. Ekspansi ini menjadi langkah strategis untuk memperluas layanan earned wage access di pasar yang berkembang pesat, khususnya di sektor perhotelan.
Ini adalah pertama kalinya perusahaan memiliki lebih dari satu kantor dalam satu negara. Bali dipilih karena memiliki potensi besar di industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terus tumbuh.
Aldy Harjoto, Head of Business Development Paywatch Indonesia, menyatakan bahwa ekspansi ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang perusahaan di Indonesia. Kantor baru ini juga mencerminkan peningkatan investasi Paywatch di Bali.
“Industri perhotelan memegang peranan penting dalam ekonomi lokal. Layanan earned wage access kami membantu menurunkan tekanan finansial, meningkatkan retensi karyawan, dan memperkuat stabilitas sektor pariwisata,” ujar Aldy dalam rilis kepada Kontan.co.id, Jumat (23/5).
Dalam kurun waktu kurang dari setahun, jumlah pengguna terdaftar Paywatch di Indonesia meningkat hampir lima kali lipat. Pertumbuhan pesat ini turut mendorong perusahaan mencapai break-even point pada akhir 2024.
Layanan earned wage access memungkinkan karyawan menarik sebagian gaji lebih awal sebelum tanggal gajian. Solusi ini membantu mereka mengelola pengeluaran sehari-hari tanpa harus bergantung pada pinjaman berbunga tinggi.
Sektor perhotelan Indonesia diproyeksikan terus tumbuh. Nilai pasar diperkirakan mencapai US$ 2,06 miliar pada 2025 dan naik menjadi US$ 3,65 miliar di tahun 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh pariwisata sebagai salah satu penyumbang utama devisa dan investasi nasional.
Dengan pembukaan kantor baru ini, Paywatch memperkuat perannya sebagai penyedia layanan keuangan yang inovatif. Perusahaan berupaya mendukung operasional industri serta meningkatkan kesejahteraan para pekerja di sektor strategis seperti perhotelan.
Baca juga artikel menarik lainnya seputar bisnis digital dan teknologi keuangan di sini:
roledu.com/artikel
Sumber : kontan.co.id
