Peritel elektronik asal Inggris, Currys, kembali menaikkan proyeksi laba tahunan untuk tahun fiskal 2024/2025. Ini merupakan peningkatan ketiga sejak awal tahun. Currys kini memperkirakan laba sebelum pajak yang disesuaikan mencapai sekitar 162 juta poundsterling (sekitar 217,7 juta dolar AS).
Sebelumnya, pada awal April, Currys menaikkan proyeksi laba menjadi 160 juta pound setelah pembaruan pertama pada Januari. Kenaikan ini menunjukkan daya tahan perusahaan di tengah tekanan biaya dan persaingan pasar yang ketat.
Analis Berenberg, Adam Tomlinson, menyebut performa Currys sebagai “unggulan di sektor ritel”. Menurutnya, laba sebelum pajak yang dicapai telah melampaui konsensus awal lebih dari 30% dibandingkan tahun lalu.
Penjualan Tumbuh, Kas Menguat, dan Dividen Kembali
Dalam periode 17 minggu sejak awal Januari, penjualan seperti-untuk-seperti tumbuh sebesar 4%. Kontributor utamanya adalah divisi Inggris dan Irlandia serta pemulihan penjualan di wilayah Nordik.
Meskipun biaya tenaga kerja meningkat sejak April, Currys mampu menjaga margin keuntungan. Perusahaan juga berhasil mengelola modal kerja dengan efisien dan menurunkan biaya bunga.
Berkat strategi tersebut, Currys menutup tahun dengan kas bersih lebih dari 180 juta pound. Angka ini melampaui perkiraan analis yang hanya sekitar 163 juta pound.
CEO Currys, Alex Baldock, menyebut arus kas perusahaan “sangat sehat”. Menurutnya, neraca yang kuat memberi ruang untuk melanjutkan pembagian dividen kepada pemegang saham.
Sementara itu, inflasi Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan pada April memicu kekhawatiran soal kenaikan harga konsumen. Namun, Currys tetap optimistis. Dengan strategi adaptif dan efisiensi biaya, perusahaan mampu bertahan di tengah tekanan ekonomi makro.
Baca juga artikel strategi bisnis dan digital marketing lainnya di sini: roledu.com/artikel
Sumber : reuters.com