Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan pada Kamis bahwa mereka telah membuka dakwaan terhadap Rustam Rafailevich Gallyamov, seorang warga negara Rusia berusia 48 tahun dari Moskow. Ia diduga memimpin kelompok peretas yang mengembangkan dan menyebarkan malware Qakbot selama lebih dari satu dekade. Malware ini digunakan untuk menginfeksi ribuan komputer dan memasang perangkat lunak berbahaya tambahan, seperti ransomware. Selain itu, Qakbot juga dapat mengubah komputer korban menjadi bagian dari botnet yang dikendalikan dari jarak jauh untuk aktivitas kriminal lain.
DOJ juga mengungkapkan pengajuan permohonan penyitaan terhadap dana senilai lebih dari 24 juta dolar dalam bentuk mata uang kripto dan uang konvensional yang berhasil disita selama penyelidikan berlangsung. Dakwaan yang dilayangkan meliputi konspirasi dan konspirasi melakukan penipuan melalui sarana elektronik.
Meskipun operasi penegakan hukum internasional sempat menggagalkan infrastruktur Qakbot sekitar satu setengah tahun lalu, Gallyamov diduga masih aktif menjalankan aksinya hingga Januari 2025. Hingga kini, belum ada tanggapan dari Gallyamov, dan DOJ tidak mengungkap lokasi keberadaannya.
Pada hari yang sama, jaksa federal di Los Angeles juga membuka dakwaan terhadap 16 orang yang dituduh mengembangkan serta menyebarkan malware DanaBot. Malware ini menginfeksi lebih dari 300.000 komputer di seluruh dunia dan menyebabkan kerugian finansial minimal 50 juta dolar.
DanaBot pertama kali muncul pada 2018 dengan fungsi mencuri data perbankan dan informasi sensitif lainnya. Namun, seiring waktu, malware ini berevolusi menjadi alat untuk mencuri berbagai jenis informasi dan membuka akses bagi tindak kejahatan lanjutan. Menurut peneliti dari Lumen’s Black Lotus Labs yang ikut serta dalam operasi Endgame, DanaBot tetap aktif secara signifikan hingga tahun 2025, dengan sekitar 1.000 komputer yang terinfeksi setiap hari di lebih dari 40 negara.
Jika Anda tertarik dengan topik keamanan digital dan penyalahgunaan malware, jangan lewatkan informasi penting lainnya di roledu.com/artikel.
Sumber : reuters.com