PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menilai bahwa prospek industri pelayaran di Indonesia masih menjanjikan, meskipun kondisi global belum sepenuhnya stabil. Hal ini disampaikan oleh Frans Gunawan Tobing, Senior Executive Vice President Commercial Banking Bank Mandiri, dalam diskusi panel Indonesia Maritime Week 2025 yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025.
Frans menyebutkan bahwa sektor pelayaran memiliki potensi besar karena tetap mampu mencatatkan pertumbuhan positif serta menjaga arus kas yang sehat. “Kinerja sektor ini terus bertumbuh dan tetap menarik meski berada di tengah gejolak global. Potensinya masih sangat besar,” ujar Frans dalam paparannya.
Ia juga menambahkan bahwa industri yang terlibat dalam ekosistem maritim menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ketahanan ini menjadi faktor penting yang membuat sektor maritim tetap menjadi portofolio andalan Bank Mandiri.
Sebagai bukti keseriusannya, Bank Mandiri telah mengelola portofolio di sektor maritim senilai Rp 47 triliun. Frans juga mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku industri perkapalan yang menjadi nasabah Bank Mandiri tergolong sehat dan tidak mengalami kredit macet.
Bank Mandiri sendiri memiliki tiga pilar bisnis utama dalam mendukung sektor maritim. Pertama adalah corporate banking, yang mendukung kebutuhan finansial dunia usaha besar. Kedua, commercial banking, yang melayani nasabah dengan pinjaman di atas Rp 25 miliar. Terakhir adalah financial institution group, yang mengelola relasi dengan institusi keuangan seperti bank, lembaga sekuritas, dan instansi pemerintah.
Dengan strategi terstruktur dan pembiayaan berkelanjutan, Bank Mandiri optimistis prospek industri pelayaran akan terus tumbuh dan menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
Baca artikel lainnya untuk wawasan bisnis dan industri maritim di sini:
roledu.com/artikel
Sumber : cnbcindonesia.com
